Berita Viral

PEMICU Lansia 68 Tahun Bacok Adik dan Ponakannya di Surabaya, Emosi Diejek Saat Tanya Surat Warisan

Inilah pemicu Andy Surotrinoto Anggono lansia 68 tahun bacok adik dan keponakannya sampai tewas di Surabaya saat mediasi keluarga soal warisan rumah

KOLASE/TRIBUN MEDAN
DUDUK PERKARA Lansia 68 Tahun di Surabaya Bacok Adik dan Ponakan hingga Tewas, Cekcok Rumah Warisan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pemicu Andy Surotrinoto Anggono lansia 68 tahun bacok adik dan keponakannya di Surabaya.

Adapun pemicu Andy Surotrinoto Anggono (68) bacok adik dan keponakannya hingga tewas terkuak.

Andy Surotrinoto Anggono mengatakan emosinya memuncak akibat ejekan yang diterimanya saat menanyakan warisan rumah.

Dalam keterangannya di Mapolsek Sukomanunggal pada Sabtu (16/11/2024), Andy mengaku merasa sakit hati dengan ucapan adik kandungnya, Sundari Hartatik (62).

Ia merasa diejek ketika menanyakan mengenai rumah warisan orangtuanya.

"Mangkel (marah) dikatain (korban) tidak-tidak, diejek," ujar Andy.

Saat itu, Andy meminta surat keterangan rumah orangtuanya, tetapi tidak diberikan. Permintaan itu malah  ditanggapi dengan ejekan.

"Kamu cari di Jalan Kenjeran, cario mbok (ibu) mu sudah mati," ungkapnya.

Andy merasa tersakiti oleh pernyataan tersebut karena ia merasa telah terusir dari rumah orangtuanya.

 "Yang tinggal di (rumah orangtua) sana itu saya sama dia (korban), saya lebih lama dari dia. Dia dulu tinggalnya di Lebak Arum, terus dia tinggal di sana mengajak mantunya," jelasnya.

Baca juga: AKHIR Kasus Donasi Agus Salim, Telan Ludah Cuma Dapat Rp750 Ribu, Donatur Tak Rela Kirim Rp1,3 M


Konflik keluarga ini mencapai puncaknya pada Kamis (14/11/2024) malam, saat pertemuan keluarga di rumah tersebut.

Andy mengeluarkan pisau yang disimpannya di dalam tas.

 "Kalau pisau beli di DTC, harganya enggak sampai Rp 100 ribu. Bukan soal kompensasi, yang dikasih dia cuma Rp 100 juta, bukan Rp 200 juta, dia bilangnya mau dicicil," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua RW setempat, Susanto mengungkapkan, ia mendapatkan informasi mengenai tragedi pembacokan dari salah satu warganya yang melintas sekitar pukul 18.30 WIB.

"Ketika itu saya ada rapat sama warga, terus warga lain datang katanya ada yang bertengkar. Terus saya langsung ke sini," kata Susanto.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved