Pemilu Amerika Serikat Picu Perlemahan IHSG

Sektor yang kami lihat masih akan tertekan adalah IDXINFRA karena tekanan di sektor telekomunikasi dan menara seiring konsolidasi sektor serta tren kompetisi yang meningkat, terlihat dari turunnya ARPU, serta IDXENER karena tren penurunan harga minyak seiring supply yang terjaga dan antisipasi permintaan yang melambat. 

Tren kenaikan yield obligasi. Patut dicermati bahwa yield obligasi di Amerika Serikat terus menunjukan kenaikan ke 4,3 % di akhir Oktober 2024, dengan spread terhadap obligasi 10 tahun Indo yang menyempit ke 250bps (rata-rata historis >300bps). Hal ini dikhawatirkan akan memberikan tekanan untuk Rupiah, seiring kurang menariknya imbal hasil obligasi Indonesia. 

Sebagai informasi, IHSG memiliki korelasi yang tinggi terhadap Rupiah, sehingga jika Rupiah mengalami pelemahan akan memberikan tekanan terhadap pasar saham. 

Ruang pelemahan untuk IHSG di November 2024, Hasil Pemilu Amerika Serikat yang dikuatirkan terjadi arus dana keluar dari Indonesia dan arah kebijakan moneter. Hal ini disebabkan stimulus fiskal dan moneter di beberapa negara, volatilitas yang tinggi untuk Rupiah, serta ekspektasi keuangan yang relatif flat di Kuartal ke-3 Tahun 2024. (*)

Penulis : Darmin SE,MBA (Pimpinan PANS Sekuritas)