Sumut Terkini

151 Guru Sumut Ikuti Edukasi Lingkungan Hidup Tematik Mangrove, akan Diterapkan di Kurikulum Mulok

Sebanyak 151 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumatera Utara ikuti edukasi lingkungan hidup tematik mangrove.

TRIBUN MEDAN/HO
Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumatera Utara ikuti edukasi lingkungan hidup tematik mangrove di Grand Mercure Hotel, Selasa (12/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 151 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Sumatera Utara ikuti edukasi lingkungan hidup tematik mangrove yang nantinya akan diterapkan dalam kurikulum muatan lokal di sekolah, Selasa (12/11/2024).

Pelatihan Guru Tingkat Sekolah Menengah ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Provinsi Sumatera Utara. 

Provinsi Sumatera Utara, merupakan satu diantara sembilan provinsi prioritas Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove

Berdasarkan data Peta Mangrove Nasional tahun 2023, luas mangrove di Provinsi Sumatera Utara mencapai 85.223 hektar yang terdiri dari 59.765 hektar mangrove existing dan 25.458 hektar mangrove potensi. 

Pelaksanaan rehabilitasi mangrove BRGM mendapatkan respon yang positif dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dalam pengendalian perubahan iklim guna mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. 

Salah satu bentuk upaya tersebut, dilakukan melalui pendidikan formal, BRGM bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini Dinas Pendidikan bersinergi dalam mengintegrasikan pendidikan lingkungan ekosistem mangrove pada kurikulum muatan lokal

Kurikulum muatan lokal ekosistem mangrove ini merupakan kali pertama di Provinsi Sumatera Utara. 

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Abdul Haris Lubis mengatakan, perubahan iklim dan kerusakan lingkungan adalah tantangan besar yang dihadapi bersama saat ini. 

"Kegiatan pelatihan para guru tingkat sekolah menengah ini sangat strategis dalam rangka pemulihan dan pelestarian lingkungan. Harapannya, para guru dapat menyampaikan pemahaman kepada generasi muda terkait ekosistem mangrove sehingga memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap lingkungan dan  melestarikannya,” ucap Haris. 

Haris menambahkan pihaknya bersama BRGM telah menyelesaikan penyusunan modul edukasi tematik mangrove pada kurikulum merdeka, dan siap untuk diluncurkan. 

"Langkah pertama dilakukan melalui pelatihan 151 guru tingkat sekolah menengah. Adapun serangkaian kegiatan yang dilakukan, mulai dari pembekalan materi, praktik, hingga akhirnya kurikulum mangrove resmi diluncurkan," jelasnya.

Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM Budiyanto menegaskan bahwa, pendidikan lingkungan hidup mangrove ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang peduli dan berkarakter cinta lingkungan. 

Disampaikannya bahwa internalisasi isu perubahan iklim, serta upaya mitigasi perubahan iklim melalui rehabilitasi mangrove sangat diperlukan dalam dunia pendidikan. 

"Saya berharap dengan diimplementasikannya  Penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Hidup Bijak Bersama Mangrove ini dapat menjadi langkah strategis untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan para siswa," ungkapnya.

Hadir pada kesempatan ini, Plt. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Asep Perry M. Athorie.  

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved