Sumut Memilih

Puluhan APK Paslon Wali Kota Ridha-Rani Dirusak, Ini Kata Tim Pemenangan

Hal tersebut disampaikan langsung Ketua Harian Tim Pemenangan Paslon nomor urut dua, Hendra DS, Minggu (10/11/2024). 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
Sejumlah Baliho Kampanye Paslon Wali Kota Medan nomor urut dua Ridha-Rani yang dirusak oleh sejumlah oknum, Minggu (10/11/2024). Tim pemenangan Ridha-Rani menyayangkan kejadian tersebut. (Tribun Medan/Anisa) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Puluhan Alat Peraga Kampanye (APK) Pasangan Calon (Paslon) nomor urut dua Prof Ridha Dharmajaya-Abdul Rani di sepanjang jalan protokol Medan dirusak. 

Hal tersebut disampaikan langsung Ketua Harian Tim Pemenangan Paslon nomor urut dua, Hendra DS, Minggu (10/11/2024). 

Menurut Hendra, bukan hanya rusak, bahkan APK tersebut hilang hampir di 21 Kecamatan Kota Medan.

Dijelaskannya, hilang dan rusaknya APK tersebut, usai digelarnya debat perdana Pilwalkot Medan pada Jumat lalu. 

"Kami merasa perihatin dengan tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum yang merusak dan menghilangkan APK milik Paslon nomor urut dua," ucapnya. 

Dikatakannya, pihaknya masih akan menyelidiki siapa yang merusak dan menghilangkan APK tersebut. 

Diceritakannya, sebelum puluhan APK tersebut rusak dan hilang, kata Hendra  pihaknya mendapat pesan WhatsApp tentang informasi APK mereka akan dirusak. 

"Kami akan menyelidiki pelaku-pelakunya. Karena di beberapa tempat tadi pagi spanduk dan baliho kecil yang di fasilitasi KPU juga rusak dengan cara mengoyak-ngoyak dan dibuang ke parit. Ini tindakan premanisme yang kalau dibiarkan akan merusak tatanan demokrasi,"jelasnya. 

Awalnya, kata Hendra, pihaknya tidak percaya dari pesan Whats App yang mereka terima. 

"Prof Ridha juga sudah menyebutkan di kampanye Akbar tadi dia menyesalkan adanya perusakan-perusakan ini. Dan dia yakin ini  akan membuka mata masyarakat bahwa ada orang-orang yang ikut berkompetisi dan ingin menang dengan  cara-cara yang curang. 

Hendra menyakini,  atas kejadian ini, tidak mengendorkan semangat Ridha-Rani untuk memimpin Kota Medan.

"Tekad Ridha-Rani ini untuk memperbaiki Kota Medan cukup kuat dalam debat kemarin. Kami khawatir  dengan kerasnya Ridha-Rani di debat yang menarik simpati masyarakat ada yang kepanasan," ucapnya.

Pihaknya menduga oknum-oknum tersebut merupakan ASN Pemko Medan yang memiliki jabatan seperti Kepling dan pihak kecamatan

"Mungkin ya dia memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk memerintahkan orang-orang melakukan kerusakan. Berdasarkan info itu, diduga pihak Camat dan Kepling Kota Medan.

Tapi, kita tidak mau menuduh itu siapa. Tapi sehari sebelumnya kami sudah dapat pesan WhatsApp sehari setelah debat, isinya ada gerakan suruhan untuk merusak baliho dan spanduk Ridha-Rani,"ucapnya. 

Menurutnya, dengan adanya kerusakan-kerusakan baliho ini, membuat masyarakat lebih mengetahui, mana pemimpin yang layak.

"Anehnya spanduk ada tiga ada empat, spanduk kita aja yang dikoyak dan dibuang," ucapnya. 

Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Ridha-Rani, Boydo Panjaitan mengatakan, kerusakan baliho itu ada di sejumlah titik.

"Yang masif itu di Jalan Dr Mansyur, Padang Bulan, Tritura itu masif terjadi. Ini rusaknya bukan karena dikena angin atau apa, tapi ini kerusakannya sangat terstruktur," jelasnya.

Dikatakannya, dalam pesan  WhatsApp yang diterima pihaknya,  ada gerakan ASN di Kota Medan untuk merusak APK Paslon nomor dua.

"Kami dapat pesan WhatsApp yang berisi adanya gerakan ASN di Kota Medan bahkan sampai tingkat Kepling yang merusak APK Paslon dua.kami kira itu hoaks, ternyata terbukti ketika di hari Sabtu hingga minggu ini kemarin," ucap Boydo. 

Dalam pesan Whatsapp yang mereka terima, kata Boydo berisi mulai dari pihak Camat, lurah hingga Kepling akan merusak APK.

"Kami kira itu hoaks pihak Camat, Lurah, hinga Kepling Pemko Medan mau membersihkan APK Ridha-Rani, tapi ternyata itu terbukti di hari Minggu 10 November 2024 ini secara masif dan terstruktur," jelasnya.  

Dikatakannya, APK yang dirusak itu,mulai dari kata Berani hingga foto Paslon dihilangkan.

"Ini betul betul terstruktur dan masif ini pasca usai debat perdana kemarin. Malam Jumat debat,Sabtu dapat pesan WhatsApp dan hari ini terbukti. Kami sangat menyayangkan. Karena kita ingin Pilkada damai, tapi ada oknum diduga menggunakan kekuasaannya seolah-olah melakukan intervensi terhadap pasangan kami," ucapnya.

Untuk itu, langkah selanjutnya, pihaknya akan melaporkan permasalahan ini ke Bawaslu Medan untuk segara diusut. 

"Besok kami akan melapor ke Bawaslu. Kami mohon  dengan bukti-bukti yang kami laporkan ini, Bawaslu bisa serius memetakan permasalahan ini. Kami juga akan mendorong pihak Bawaslu untuk melakukan pengecekan CCTV," jelasnya.

Dia berharap, Bawaslu Medan berlaku adil dan netral dalam Pilkada ini. 

"Jangan main api dan jangan buat  Medan jadi panas dalam Pilkada ini. Kita harap Bawaslu bersikap netral dan adil," ucapnya.

(cr5/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved