Sumut Terkini
Puluhan Relawan Edy Rahmayadi Geruduk Polda Sumut, Minta Pelempar Botol Bekas Ditangkap
Mereka berkeliling Polda Sumut, dari mulai Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum ke Aula, hingga akhirnya bertemu perwakilan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Puluhan orang yang tergabung sebagai relawan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala menggeruduk Polda Sumut, Jumat (8/11/2024).
Mereka berkeliling Polda Sumut, dari mulai Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum ke Aula, hingga akhirnya bertemu dengan perwakilan Direktorat Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam).
Ketua Tim Hukum Edy-Hasan, Yance Aswin mengatakan kedatangan mereka meminta pelaku pelemparan botol bekas ke Edy segera ditangkap.
Yance meyakini orang yang melempari Edy Rahmayadi adalah pendukung Bobby Nasution atau Bobby Lovers.
“Kami minta pelaku yang dari Bobby Lovers, ketua tim hukum bertanggungjawab bahwa pelakunya dari Bobby Lovers. Dalilnya dua, bendera Bobby Lovers itu di situ dan baju Bobby Lovers para pelakunya. Siapa pelakunya, Polda yang akan menindaklanjuti,” kata Yance, Jumat (8/11/2024).
Tim hukum Edy Rahmayadi sudah mengadukan kasus ini melalui aduan masyarakat (Dumas) sejak kemarin.
Namun mereka meminta supaya Polisi bergerak cepat menangkap pelakunya.
Bahkan, Yance memberikan waktu 3x24 jam kepada Polisi supaya bisa menangkap orang yang melempari Edy Rahmayadi pakai botol bekas.
“Sekarang masalahnya kemauan, hari ini sebelum 3x24 jam kami masih percaya Polda bisa mengungkap ini, menyampaikan kepada publik. Tujuannya bukan untuk menghukum orang yang melempar, tapi lebih kepada pembelajaran agar peristiwa ini tidak terjadi lagi,” sambung Yance.
Terkait pengamanan yang dilakukan Polisi saat debat Pilgub pada Rabu malam, Yance mengkritisi pengamanan yang dilakukan Polda Sumut.
Ia menyebut, apabila Polda kesulitan mengamankan Edy Rahmayadi dan Hasan sebagai Paslon, mereka akan mengerahkan relawan.
Yance juga mengkritik pengamanan yang dilakukan Polda Sumut. Jika tidak sanggup menjaga keamanan Edy-Hasan, kata Yance, pihaknya bersedia menurunkan relawan untuk mengawal dan mengamankan Edy-Hasan.
“Kalau memang polda kesulitan menjaga Bapak Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala sebagai paslon secara VVIP, sebaiknya Polda mengkaji ulang. Kami tidak masalah kalau pihak Polda tidak mau mendampingi atau menjaga paslon kami, karena kekuatan relawan Edy-Hasan itu jauh melampaui kekuatan polri yang ada di Sumut. Kalau misalnya Polda mau menjaga, maka kejadian ini tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.
Diketahui, kerusuhan terjadi usai debat kedua calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution- Surya dan Paslon nomor urut 2 Edy Rahmayadi - Hasan di Medan, Rabu 6 November malam.
Edy Rahmayadi disebut kena lempar botol bekas di bagian kepalanya di luar gedung.
| Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sumut Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI |
|
|---|
| Sempat Ngaku tak Terima Bansos, Warga Siantar yang Ditemui Dinsos Akhirnya Klarifikasi |
|
|---|
| Dalam Sehari, Tim Polres Tanah Karo Sikat 5 Pengedar Sabu Dari Beberapa Lokasi di Berastagi |
|
|---|
| Sekolah Kader PKB Sumut Digelar, Loso Ingatkan Perjuangan Partai dengan NU |
|
|---|
| Tokoh Simalungun Dr Sarmedi Purba Adukan Masalah Sihaporas ke Komnas HAM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Momen-puluhan-orang-relawan-pasangan-calon-Gubernur.jpg)