Sumut Memilih

Survei Litbang Kompas, Pendukung PDIP Pilih Bobby-Surya, PDIP : Kami Solid ke Edy-Hasan

Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumut, Aswan Jaya, menanggapi hasil survei tersebut. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Paslon Gubernur Edy-Hasan dan Bobby-Surya saat debat perdana Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgub Sumut) di Hotel Grand Mercure Medan, Rabu (30/10/2024).   

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Survei litbang Kompas menunjukkan pendukung PDIP terbelah dalam menentukan calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut).

Sebagai partai pendukung utama Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala, survei Kompas justru memperlihatkan banyaknya pendukung PDIP yang lebih mendukung Bobby dan Surya yang diusung 10 partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. 

Dalam survei Kompas, Bobby dan Surya dipilih 48,9 persen pemilih PDIP dibanding Edy dan Hasan yang didukung 29,8 persen pendukung PDIP

Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan Sumut, Aswan Jaya, menanggapi hasil survei tersebut. 

Aswan ragu bahwa pemilih PDIP memilih Bobby-Surya sebab fakta di lapangan kader PDIP justru terus mendukung menaikkan elektabilitas Edy dan Hasan. 

“Aneh saja ada temuan begitu. Karena fakta lapangannya kader PDIP solid untuk mendukung Edy. Yang terus bergerak secara aktif menaikkan elektabilitas Edy itu justru kader PDIP semua yang ada di berbagai daerah,” kata Aswan Rabu (6/11/2024). 

“Maka kalau ada temuan seperti itu, tentu kami mempertanyakan balik. Apakah itu valid atau tidak, karena berbeda dengan fakta lapangan,” sambungnya. 

Kendati demikian kata Aswan survei tersebut akan menjadi acuan bagi pihaknya untuk semakin menguatkan pemenangan bagi Edy dan Hasan. 

“Tapi tak apa-apa kalau ada yang seperti itu. Ini mungkin evaluasi buat PDIP untuk semakin kuat mendukung dan memenangkan Edy-Hasan," tuturnya. 

Mengenai elektabilitas Edy-Hasan yang masih dibawa Bobby- Surya berdasarkan survei Kompas, Aswan mengatakan semua kemungkinan masih dapat berubah. 

“Masih ada yang belum menentukan pilihan. Sepanjang belum melewati 51 persen, maka peluangnya masih fifty-fifty untuk keduanya,” kata Aswan. 

Menurut Aswan, ada beberapa faktor yang kemungkinan membuat elektabilitas lebih tinggi Bobby.

Pertama, perihal partai koalisi yang gemuk di kubu Bobby-Surya.  

“Ada faktor partai koalisi gemuk. Saat ini kan, Edy-Hasan hanya diusung PDIP, Hanura serta beberapa partai kecil. Tentu ini yang kemungkinan membuat ketertinggalan sementara,” ucap Aswan. 

Kedua, soal ketokohan dari Jokowi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved