Berita Viral

Sampai Muntah-muntah, Kades Dipaksa Buat Kesaksian Palsu Kasus Supriyani: Diarahkan Pak Kapolsek

Bahkan kata Andre pihak Polsek Baito sudah menyiapkan surat pengakuan di atas materai soal pernyataan itu.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sampai Muntah-muntah, Kades Dipaksa Buat Kesaksian Palsu Kasus Supriyani: Diarahkan Pak Kapolsek 

TRIBUN-MEDAN.com - Kepala Desa Wonua Raya, Kecamatan Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Rokiman sempat muntah-muntah dan dirawat di rumah sakit usai diarahkan oleh Kapolsek Baito mengenai munculnya uang damai Rp 50 juta kasus guru honorer Supriyani.

Penasihat Hukum Kades Wonua Raya, Andre Darmawan mengatakan saat itu Rokiman didatangi oleh Kapolsek Baito bersama anggotanya dan meminta untuk mengatakan uang damai itu merupakan inisiatif kades sebagai pemerintah desa.

 "Jumlahnya dia tidak tahu (polisi) intinya dia diapit," ujar Andre, Minggu(3/11/2024).

Bahkan kata Andre pihak Polsek Baito sudah menyiapkan surat pengakuan di atas materai soal pernyataan itu.

"Sudah disiapkan. Untung saat itu kades mendadak naik asam lambung, langsung muntah-muntah dan dibawa ke rumah sakit," katanya.

Kepala Desa Rokiman kemudian menghubungi Lembaga Bantuan Hukum(LBH) guna meminta pendampingan. "Karena dia merasa ditekan, dia minta didampingi, makanya kami langsung minta kuasa," tutur Andre.

Kata Andre, pada saat pemeriksaan Propam Polda Sultra, Kamis (31/10/2024) kemarin, pihaknya turut mendampingi kades Rokiman.

Kades Rokiman akhirnya memenuhi panggilan Bidang Propam Polda Sultra untuk mengklarifikasi video pengakuan soal uang damai tersebut.

Saat itu penyidik bidang propam menanyakan kepada kepala desa mengenai dua video yang beredar terkait penjelasan uang Rp50 juta.

Kata Rokiman, kronologi munculnya uang damai Rp 50 juta itu sesuai penjelasannya pada saat menggunakan baju dinas berwarna putih.

"Sementara (video lainnya) yang menggunakan jaket coklat itu saya diarahkan, sama Kapolsek Baito," katanya.

Ia pun kemudian menceritakan kronologis kejadian terkait dirinya diarahkan oleh Kapolsek Baito untuk menyebut uang damai Rp 50 Juta merupakan inisiatif dirinya dan Supriyani.

"Jadi saya sempat dicari-cari oleh pihak Polsek dan Polres terkait kejadian viralnya kasus honorer guru Supriyani. Pas malam Kamis itu yah, disitu banyak orang, ada Pak Kapolres, Pak Kajari di rumah Jabatan pak Camat, kebetulan disitu juga saya diundang oleh pak camat tapi pada saat itu pertemuan sudah selesai,"  katanya.

Baca juga: Hotman Paris, Susno Duadji hingga Menteri Beri Atensi Kasus Guru Supriyani, Ada Dugaan Rekayasa

Setelah itu, ia kemudian sempat beristirahat di salah satu tribun samping rumah jabatan Camat Baito. Dari sana ia kemudian pindah di depan kantor Camat Baito.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved