Anak Binaan LPKA Medan Belajar Daur Ulang Sampah Menjadi Aneka Barang Kerajinan

Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan mengadakan kegiatan pelatihan daur ulang sampah menjadi aneka barang kerajinan untuk para Anak

Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ IST
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut) mengadakan kegiatan pelatihan daur ulang sampah menjadi aneka barang kerajinan untuk para Anak Binaan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara (Kemenkumham Sumut) mengadakan kegiatan pelatihan daur ulang sampah menjadi aneka barang kerajinan untuk para Anak Binaan.

Bekerja sama dengan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) Medan, bertempat di Masjid Al-Hadi LPKA Medan, Rabu(30/10/2024). 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Anak Binaan dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya sampah an-organik menjadi aneka barang kerajinan daur ulang dan layak jual.

Kepala LPKA Medan, Khairul Bahri Siregar, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan bagi Anak Binaan sebelum mereka kembali ke masyarakat.

Baca juga: Produktif dan Berdaya, Lapas Rantauprapat Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui Panen Kebun

"Kami berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, Anak Binaan dapat memperoleh kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga mampu beradaptasi dan berkontribusi posítif setelah keluar dari LPKA Medan," harap Khairul Siregar.

Sementara itu, Purnama Laoli selaku petugas LPKA Medan sekaligus pendamping kegiatan menyebutkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 20 orang Anak Binaan. "Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang Anak Binaan, kegiatan ini menggunakan sampah stik ice cream yang dapat dikreasikan menjadi berbagai macam kerajinan, diantaranya dibuat vas bunga, tempat kue dan bingkai foto," jelas Purnama Laoli.


Salah satu mahasiswa UINSU Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam yang menjadi pelatih, Nur'aini, berpendapat bahwa kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat bagi Anak Binaan, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa.

"Kami merasa senang bisa berbagi pengetahuan dan melohat antusiasme Anak Binaan dalam belajar. Ini juga menjadi pengalaman bagi kami untuk lebih memahami berbagai lapisan masyarakat," kata Nur'aini. (*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved