Sumut Terkini
Ade Nurul Fadilah Siswi Sekolah Penerbangan di Medan Sempat Cerita Terlibat Cekcok Sebelum Meninggal
Warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan ini meninggal dunia pada Selasa (1/10/2024).
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN- Ade Nurul Fadilah (19) siswi sekolah penerbangan di Medan meninggal dunia saat menempuh pendidikan di Kota Medan beberapa waktu lalu.
Warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan ini meninggal dunia pada Selasa (1/10/2024).
Putri, kakak kandung Ade mengatakan, adiknya itu baru bersekolah di sekolah penerbangan itu dua bulan terakhir.
Katanya, ketidak wajaran tersebut terungkap setelah keluarga melihat ada beberapa luka lebam di tubuh korban saat dimandikan menjelang dikebumikan.
"Di rumah sakit, awalnya tidak ada nampak tanda-tanda. Setelah sampai dirumah, kami melihat ada beberapa tanda luka memar di baju, pinggang, tulang rusuk kanan dan kiri," katanya.
Katanya, sekolah hanya mengaku korban mengalami sakit kepala dan sempat dibawa ke klinik, hingga dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
"Katanya sakit kepala, pertolongan pertama dibawa ke klinik, tapi tidak sanggup, dirujuk ke rumah sakit. Disana, kata dokternya belum sempat menyentuh adik kami, tapi sudah meninggal dunia," katanya.
Menurut penuturannya, korban sempat cekcok dengan seseorang yang masih belum diketahui.
"Sempat ada cekcok. Katanya, Berkelahi dengan anak asrama sebelah. Jadi mereka satu asrama itu 15 sampai 18 orang. Dia cekcok dengan siswi lainnya yang tudaysatu asrama dengannya," pungkasnya.
Keluarga menduga, kematian Ade Nurul Fadilah dalam kondisi yang tidak wajar, dan ada yang ditutup-tutupi oleh pihak sekolah yang dinilai tidak transparan saat dimintai keterangan oleh keluarga.
Melalui kuasa hukumnya, Tommy Faisal Pane, Keluarga mengaku sudah mengajukan Ekshumasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami membuat laporan atas dugaan adanya tindakan kekerasan yang dialami oleh klien kita, karena kita menduga kematian itu tidak wajar. Kami sudah mengajukan untuk dilakukan otopsi, karena sejak kematian tidak dilakukan otopsi. Sementara, dari tanda-tanda kematian terdapat dugaan kekerasa," kata Tommy Faisal Pane, Sabtu (26/10/2024).
Dari tanda kematian yang ditemukan oleh keluarga, diceritakan ke Tommy dengan bukti video dan foto.
Sehingga, pihaknya mendorong penyidik Polda Sumatera Utara untuk melakukan ekshumasi.
"Kau dari tanda-tandanya, ada luka lebam di bagian bahu, kemudian di pinggal ada luka memar, dan juga dari jarinya membiru. Kalau dari forensik, itu menandakan meninggal dunia karena kehabisan oksigen," katanya.
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Siswi-Pramugari-sekolah-penerbangan-di-salah-satu-Kota-Medan.jpg)