Pelaku Bentrokan di Selambo Deli Serdang

Tragedi Berdarah di Selambo Deli Serdang, Ternyata Dipicu Persoalan Konflik Lahan

Dari kasus tersebut, polisi mengamankan 11 orang pelaku penyerangan yang merupakan anggota geng motor neleng.

|
Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arief Setyawan, memamerkan barang bukti alat yang dipakai oleh para pelaku melakukan penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, yang mengakibatkan dua warga lahan garapan tewas, Jumat (25/10/2024). 

Katanya, dari ke-11 pelaku satu orang berinisial MTA dihadiahi timah panas oleh petugas lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap dan mencoba melarikan diri.

Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti dan beberapa pucuk senjata senapan angin serta airsoftgun.

Barang bukti ini semua, dipakai oleh para pelaku untuk melakukan penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, pada Selasa (22/10/2024) dinihari.

suasana di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, usai terjadi bentrokan dinihari tadi, Selasa (22/10/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
suasana di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, usai terjadi bentrokan dinihari tadi, Selasa (22/10/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

Sebelumnya, bentrokan terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.

Dalam bentrokan tersebut, dua orang warga dikabarkan tewas akibat diserang oleh ratusan orang yang datang.

Menurut salah seorang warga, Rohana br Pasaribu, bentrokan tersebut terjadi, pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 02.30 WIB.

Katanya, saat itu ada ratusan orang yang datang tiba-tiba ke kampung mereka dan langsung melakukan penyerangan.

"Ada hampir seribu orang tadi malam datang langsung menyerang warga di sini," kata Rohana kepada Tribun-medan, Selasa (22/10/2024).

Ia menjelaskan, ratusan orang yang menyerang ini datang dengan membawa senjata tajam dan juga senjata api.

"Warga ada yang melihat, ada yang membawa senjata api tadi malam," sebutnya.

Rohana dan warga lainnya mengaku kecewa dengan pihak kepolisian, karena datang terlambat ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

"Kami kecewa, baru sekarang datang polisi. Tadi malam dua jam di sini perang, nggak ada polisi yang datang satupun," ujarnya.

Ia menyampaikan, dalam bentrokan tersebut ada warga yang terluka dan juga tewas akibat diserang oleh ratusan orang.

"Ada yang terluka dibacok, ada yang meninggal juga, korban warga sini," ucapnya.

Amatan Tribun-medan di lokasi, sejumlah truk polisi tiba di lokasi sekira pukul 11.30 WIB.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved