Sumut Terkini

Sepekan Air Tak Mengalir, PDAM Tirta Malem Kabanjahe Sebut Pompa Terendam Luapan Akibat Cuaca Buruk

Terutama, pelanggan yang tak dialiri air bersih berada di kawasan pusat Kabanjahe, yang menyeluruh di beberapa kelurahan. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kondisi luapan air yang membanjiri rumah pompa air milik PDAM Tirta Malem Kabanjahe, di kawasan Desa Rumah Kabanjahe, Kecamatan Kabanjahe, belum lama ini. Akibat dibanjiri luapan air, mesin pompa air tak bisa beroperasi lebih dari sepekan 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Fasilitas air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe, sudah lebih dari sepekan tak mengalir ke rumah pelanggan.

Terutama, pelanggan yang tak dialiri air bersih berada di kawasan pusat Kabanjahe, yang menyeluruh di beberapa kelurahan. 

Salah satu pelanggan J Tarigan, mengungkap selama lebih sepekan ini dirinya harus membeli air bersih dari penjual keliling. Hal tersebut membuat ia harus mengeluarkan dana lebih dari biasanya. 

"Sudah ada seminggu ini gak jalan air, katanya kena banjir mesinnya. Ya cemana lagi terpaksa lah beli air, dari pada enggak mandi," kata Tarigan, Jumat (25/10/2024). 

Ketika ditanya perihal kondisi ini, Direktur PDAM Tirta Malem Jusup Sukatendel menjelaskan jika hal tersebut dikarenakan mesin pompa milik PDAM Tirta Malem tepatnya dari sumber mata air Lau Berneh terendam air.

Dirinya menjelaskan, ini merupakan dampak dari terbukanya gorong-gorong di jurang yang berada di seberang mesin pompa air terbuka setelah jurang tersebut sempat digenangi air kiriman akibat hujan deras yang melanda wilayah Kabanjahe dan Berastagi beberapa waktu lalu. 

"Kemarin gorong-gorong di sana tersumbat sehingga airnya menggenang, begitu dibuka air yang sudah sangat banyak langsung mengalir dengan debit yang deras sehingga menyebabkan pompa kita yang berada di seberang terendam air," ujar Jusup. 

Dikatakan Jusup, setelah rumah pompa air untuk mengaliri wilayah Kabanjahe tersebut dibanjiri air luapan pihaknya terpaksa harus memutus jaringan air. Pasalnya, sistem pengairan dari rumah pompa air tidak bisa digunakan terutama mesin pompa yang tergenang banjir. 

"Setelah debit airnya berkurang, langsung kita lakukan pengerjaan. Karena debit airnya sangat besar. Biasa dua pekan baru bisa dihidupkan, tapi kita usahakan secepatnya," katanya. 

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan saat ini untuk debit air yang sempat menggenangi pompa air sudah surut.

Hingga hari ini, dirinya mengatakan pihaknya sedang melakukan upaya pengeringan mesin pompa agar bisa segera digunakan untuk kembali menyalurkan air ke pelanggan.

(mns/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved