Sumut Memilih

Calon Wali Kota Medan Ridha-Rani Gelar Sayembara Dugaan Kecurangan di Pilwakot

Sayembara itu mengajak masyarakat untuk mengabadikan bila menemukan adanya kecurangan Pilkada Medan

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Bendahara PDIP Medan Boydo Panjaitan saat diwawancarai. 

Akhyar mengatakan, kepala lingkungan diancam akan dicopot jika tak mendukung. 

Selain calon gubernur, Kepala Lingkungan juga diminta memenangkan salah satu calon Wali Kota Medan

"Jadi setiap hari kepling juga melakukan campasing mengambil video untuk memenangkan calon tertentu. Jadi kepling setiap hari harus mencari 5 orang, kemudian dilaporkan ke Camat, kalau tidak akan diberhentikan sebagai kepling," kata Akhyar. 

Namun Akhyar tidak mau menyebut nama calon gubernur dan wali kota yang dia maksud. 

"Kepada calon Gubernur tertentu, ada juga salah satu calon Wali Kota Medan jadi satu paket. Untuk namanya siapa? Calon tertentu, tidak pantas saya menyebutkan namanya, biar masyarakat yang menilai," kata Akhyar. 

"Saya kan masyarakat, yang saya melihat itu dan saya ngobrol dengan beberapa Kepling. Soal melapor itu kewenangan tim pemenangan atau inisiatif Bawaslu," sambungnya. 

Akhyar sendiri adalah mantan Wali Kota Medan pada tahun 2021. Pada Pilwakot Medan tahun 2020, Akhyar maju bersama Salman Alfarisi berhadapan dengan Bobby Nasution. 

Pada saat ini, Akhyar keluar dari PDIP lantaran mendukung Bobby di Pilwakot Medan

Dia kemudian bergabung ke Demokrat sebelum akhirnya ingin kembali ke PDIP usai Bobby keluar dan bergabung ke Gerindra. 

Pada pemilihan Gubernur Sumut, Akhyar yang ingin kembali ke PDIP mendukung Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala.

(cr17/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved