Berita Viral

Kisah Jenazah Marbot Masjid Tersenyum, Keluarganya Sedih, Ternyata Ini Kisah di Baliknya

Sosok tersebut adalah Suhendar (62), seorang marbot yang bertugas di musala kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

HO
Jenazah marbot masjid sempat terkendala pemakaman gegara tak memiliki uang. Keluarga almarhum Suhendar tak memiliki uang. 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah video yang menunjukkan jenazah seorang marbot musala tersenyum menjadi viral di media sosial.

Sosok tersebut adalah Suhendar (62), seorang marbot yang bertugas di musala kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @majeliskopi08 pada Kamis (17/10/2024), memperlihatkan jasad Suhendar yang telah dikafani, dengan wajah yang tersenyum meski penuh keriput.

Kematian Suhendar menjadi sorotan warganet, bukan hanya karena senyum di wajahnya, tetapi juga kisah memilukan di balik proses pemakamannya.

Suhendar meninggal dunia pada Senin, 14 Oktober 2024, sekitar pukul 06.00 WIB. 

Setelah disalatkan di musala tempatnya mengabdi, jenazahnya sempat tertahan hingga sore hari.

Penyebabnya adalah keterbatasan biaya pemakaman yang membuat sang istri kebingungan.

Suhendar, yang sehari-harinya menjaga kebersihan musala dan melayani jemaah, hidup sederhana bersama istrinya di musala tersebut.

Ketika ia meninggal, istrinya tidak memiliki cukup dana untuk mengurus pemakaman, hingga jenazah Suhendar tertahan di musala selama beberapa jam.

Beruntung, warga sekitar bersama Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) bergerak membantu, sehingga akhirnya jenazah Suhendar dapat dimakamkan pada sore harinya.

Momen ini menggugah hati banyak orang setelah viral di media sosial, menarik perhatian warganet yang memberikan berbagai reaksi.

Jasad marbot musala yang terletak di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat menjadi sorotan. Wajahnya tersenyum. Terselip kisah pilu.
Jasad marbot musala yang terletak di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat menjadi sorotan. Wajahnya tersenyum. Terselip kisah pilu. (Tribunjakarta.com)

Banyak dari mereka merasa prihatin atas kondisi tersebut, terutama mengingat Suhendar adalah seorang pengurus musala.

Namun, sebagian warganet juga melihat kematian Suhendar sebagai tanda Husnul Khotimah, kematian yang baik, mengingat wajahnya yang tampak tersenyum.

Komentar-komentar warganet mengungkapkan keprihatinan dan rasa hormat, di antaranya:

Berikut beberapa komentar warganet:

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved