Sumut Terkini

Diduga Ditipu Travel, 250 Calon Jemaah Umrah di Percut Seituan Gagal Berangkat, Kini Lapor ke Polda

Akibatnya, para korban yang sudah membayar biaya untuk beribadah di tanah suci Mekkah gagal berangkat.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Sartini (kanan) dan Yanti (kiri) usai membuat laporan ke Polda Sumut. Ia merupakan agen travel umrah yang diduga kena tipu senilai Rp 5-5 Miliar oleh perusahaan travel. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Sekitar 250 jemaah umrah diduga menjadi korban penipuan perusahaan travel umrah yang berada di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.

Akibatnya, para korban yang sudah membayar biaya untuk beribadah di tanah suci Mekkah gagal berangkat.

Karena merasa dirugikan, salah satu agen travel bernama Sartini, melaporkan PT Al Qayyum Mandiri Wisata yang berada di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang ke Polda Sumut.

Sartini mengungkapkan, dugaan penipuan bermula ketika para jemaah yang seharusnya berangkat pada 21 September, tapi diundur menjadi tanggal 26 September.

Alasan perusahaan saat itu karena pesawat yang akan membawa jemaah merubah jadwal keberangkatan.

Rupanya, pada 24 September, ketika salah satu calon jemaah datang ke kantor PT Al Qayyum Mandiri Wisata untuk mengambil koper untuk keberangkatan di bulan Oktober, kantor sudah tutup dan tak ada orang satupun.

"Jadi salah satu jamaah kami dari Stabat datang ke kantor dengan tujuan mengambil koper untuk keberangkatan Oktober. Namun kecewanya di tanggal 24 September itu kantor sudah tutup, sehingga diimformasikan kepada saya bahwasanya kantor tersebut sudah tidak ada orang atau tutup. Padahal biasanya kalau kantor tutup diinformasikan kepada kami,"kata Sartini, Kamis (17/10/2024).

Sartini yang mendapat informasi kantor sudah tutup langsung berusaha menghubungi Yudi Saputra, selaku direktur dan istrinya, Evana Novarina, komisaris, tapi tidak direspon.

Beberapa waktu kemudian, sejumlah calon jemaah dari Kisaran datang ke kantor travel dan melihat kantor digembok.

Kemudian, salah satu agen terus menghubungi pimpinan perusahaan dan akhirnya pintu kantor dibuka dan mereka mau dijumpai.

Setelah berhasil ditemui, pihak perusahaan mengaku keberangkatan pada 26 September ditunda lagi.

Mereka berdalih, sudah kehabisan uang dan ngaku kena tipu agen penginapan yang ada di Arab Saudi.

"Saat kami tanyakan sampai kapan akan ditunda, namun mereka tidak bisa memastikan tanggal berapa kembali diberangkatkan dengan alasan mereka sudah kehabisan dana. Alasan mereka ditipu oleh broker hotel."

Tidak percaya begitu saja, Sartini dan yang lainnya meminta kwitansi pembayaran hotel dan pemesanan, ternyata pihak perusahaan tak bisa menunjukkan.


Disinilah mereka mulai mencium dugaan penipuan yang dilakukan pihak perusahaan travel.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved