Haul Tuan Guru Batak ke-15, Kapolres Perkuat Harmoni Kebangsaan di Serambi Babulusalam Simalungun 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Sabtu (12/3/2024) Pagi hari di Desa Jawa Tongah, kesibukan terlihat di Serambi Babussalam.

Masyarakat setempat dan santri mempersiapkan acara Hari Ulangtahun (Haul) ke-15 Tuan Guru Batak Serambi Babussalam Simalungun, Al'-Arif Billah Syekh Abdurrahman Rajagukguk Al Khalidy Naqsyabandi Qs yang sudah menjadi tradisi tahunan.

Kapolres Simalunhun AKBP Choky Sentosa Meliala tiba di lokasi bersama rombongannya. Dia disambut hangat oleh para tokoh masyarakat dan ulama, termasuk Syekh Dr. Ahmad Sabban.

Perbincangan ringan berlangsung tentang pentingnya acara tersebut untuk merawat spiritualitas dan persatuan bangsa.

Acara dimulai dengan doa bersama. Syekh Dr. Ahmad Sabban memberikan sambutan penuh inspirasi tentang pentingnya spiritualitas di tengah kemelut duniawi.

"Ulama bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga penjaga moral bangsa," ujarnya.

AKBP Choky, menyampaikan pesan dari Kapolda Sumut tentang pentingnya sinergi antara ulama, pemerintah, dan aparat keamanan dalam menjaga keharmonisan bangsa.

Setelah acara resmi berlangsung, para hadirin berdiskusi.

Tokoh-tokoh yang hadir berbagi pandangan tentang tantangan yang dihadapi masyarakat Simalungun, mulai dari ketidakadilan sosial hingga isu toleransi beragama.

Semua sepakat bahwa kolaborasi dan kesatuan adalah kunci untuk menghadapi tantangan tersebut.

Momen kebersamaan ini menciptakan harapan bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan yang menyatukan bangsa.

Sebagai wujud dukungan, AKBP Choky menyerahkan bantuan kepada Pimpinan Persulukan Serambi Babussalam.

"Ini bukan hanya soal materi, tetapi simbol dari dukungan pemerintah dan aparat keamanan terhadap kegiatan keagamaan yang memperkuat moral dan spiritualitas masyarakat,"ucapnya.

Syekh Ahmad Sabban menerima bantuan tersebut dengan rasa syukur, mengucapkan terima kasih atas perhatian yang terus-menerus dari aparat keamanan.

Acara haul berakhir dengan perenungan bersama. Masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah berkumpul untuk mengingat kembali ajaran-ajaran Tuan Guru Batak yang selalu menekankan pentingnya menjaga persatuan.