ANAKNYA Viral Minta Jemput Polisi, Ibu Esa Beralibi Tak Pulang 10 Tahun, Punya Pacar Orang Asing

TRIBUN-MEDAN.com - Susanti ibu dari Nur Esa Anastasya (16) membuat alasan yang tidak masuk akal. Nur Esa Anastasya (16) aatau dipanggil Esa menjadi viral di media sosial setelah meminta Polisi menjemputnya dari sekolah. 

Esa meminta dijemput karena rindu orangtua. 

Sang Ayah telah meninggal beberapa bulan lalu sedangkan ibunya, Susanti meninggalkannya 10 tahun yang lalu. 

Setelah dicari tahu Susanti berada di Singapura dan sudah mempunyai kekasih dan tak pernah menanyakan kabar anaknya. 

Esa juga telah tinggal bersama kakeknya selama ini. 

Susanti juga tak mengakuinya sebagai anak di depan teman-teman TKI-nya.

"Dia (Susanti) itu ngaku ke teman-temannya kalau dia itu belum punya anak, belum punya suami, sakit hati. Padahal saya beneran anak kandung dia. Buat apa kalau misalkan dia mengandung 9 bulan tapi enggak mengakui saya, dia enggak mau mengurus anak, dia pasti rugi," kata Esa seraya menahan tangis, dilansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (13/10/2024).

Karenanya kini, Esa ngotot mencari keberadaan sang ibu yang tak pernah ada kabar lagi sejak empat tahun lalu.

Diakui Esa, ia cemas memikirkan nasib sang ibu jika nanti jatuh sakit atau dimanfaatkan pria jahat.

Sebab yang diketahui Esa, ibunya sempat beberapa kali dekat dengan pria asing.

"Enggak rela kalau ibu saya di sana dimanfaatin sama cowok-cowok apa sama temannya, jadi kasihan. Udah lama enggak pernah dapat hasil kerja dia, maksud saya uangnya buat apa," pungkas Esa.

Baca juga: KONDISI Terkini Sherly Tjoanda Istri Benny Laos Cagub Malut Selamat Kebakaran Speedboat, Luka-luka

Baca juga: PILU Nenek Kehilangan Cincin 10 Gram di Kendari, tak Sadar Usai Tangannya Dipijat Wanita Berhelm

Atas cerita dari Esa itulah Faisal Soh mencoba membantu sang siswi Blitar untuk menemukan keberadaan Susanti.

Faisal Soh akhirnya berhasil menghubungi TKI Singapura bernama Eli yang pernah bertemu dan kenal dengan Susanti.

Kepada Faisal Soh, Eli mengurai cerita mengejutkan soal curhatan Susanti kepadanya.

Dari sanalah terkuak tiga alibi Susanti kenapa ogah pulang ke Indonesia atau tak lagi memberikan kabar untuk sang putri tunggal, Esa.