Pakpak Bharat

Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan dan Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan POLRI Pilkada 2024

Dalam kesempatan ini, Naslindo Sirait memaparkan tentang Netralitas ASN Dalam Pilkada Serentak Tahun 2024.

Editor: AbdiTumanggor
Diskominfo
Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait menghadiri Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan dan Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan POLRI Pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2024 di Aula Balai Diklat BKPSDM, Jumat (11/10/2024). (Diskominfo) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait menghadiri Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan dan Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan POLRI Pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2024 di Aula Balai Diklat BKPSDM, Jumat (11/10/2024).

Dalam kesempatan ini, Naslindo Sirait memaparkan tentang Netralitas ASN Dalam Pilkada Serentak Tahun 2024.

Netralitas adalah kecenderungan untuk tidak memihak, keadaan dan sikap netral (tidak memihak atau bebas).

Netralitas ASN menurut Naslindo Sirait bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga merupakan komitmen moral untuk memastikan proses demokrasi dengan adil, bersih dan tidak memihak.

Netralitas PNS di Pilkada
Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait menghadiri Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan dan Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan POLRI Pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2024 di Aula Balai Diklat BKPSDM, Jumat (11/10/2024). (Diskominfo)

"Kedudukan ASN di tengah masyarakat dipandang sebagai contoh (role model), sumber rujukan (referensi), dan juga sebagai sumber ekonomi,"ujarnya.

Oleh karenanya, Naslindo  mengajak semuanya menjadi teladan supaya masyarakat bisa mengikuti apa yang menjadi kebijakan-kebijakan yang diinginkan dan diperbuat oleh Pemerintah.

Yang kedua, kata Naslindo, ASN itu adalah sumber rujukan. "Kita tahu masyarakat kita masih banyak yang belum terdidik, masih berada di rata-rata tamat SMP, belum sampai SMA atau perguruan tinggi untuk Sumatera Utara, itu artinya pengetahuan dan keterampilan masih sangat rendah. Kitalah sebagai terdepan untuk bisa memberikan rujukan-rujukan dalam banyak hal, termasuk hari ini kita berdemokrasi,"ujarnya .

"Tugas kita juga untuk memberikan edukasi, pemahaman-pemahaman kepada masyarakat supaya masyarakat menggunakan hak pilihnya, kalau demokrasi ini adalah pilar menuju kita menjadi negara yang baik,"sambungnya.

Dari semua sistim, diyakini bahwa demokrasi adalah sistim pemerintahan yang paling baik. "Dan kita sudah memilih itu setelah kita mengalami proses yang Panjang. Karena itu kita terus sosialisasikan, banyak negara yang tidak menganut demokrasi. Bayangkan negara-negara yang tidak pernah memilih Presidennya, jadi presiden itu terus sampai meninggal. Kita diberikan kesempatan sekali lima tahun kita bisa menentukan siapa Bupati, siapa Gubernur, siapa Presiden dan siapa anggota legislatif kita," jelas Naslindo.

"ASN juga adalah sumber ekonomi, baik dari segi pendapatannya, termasuk juga para ASN ini dimungkinkan berwirausaha dan menolong orang, sehingga dia menjadi bagian dari sumber ekonomi yang juga ikut membantu pertumbuhan ekonomi kita, nah, di sini kita bicara tentang netralitas," jelas dia kemudian.

ASN pada pilkada serentak m
Pjs. Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait menghadiri Launching Pemetaan Kerawanan Pemilihan dan Sosialisasi Netralitas ASN, TNI dan POLRI Pada Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Tahun 2024 di Aula Balai Diklat BKPSDM, Jumat (11/10/2024). (Diskominfo)

NAslindo Sirait juga menyampaikan peran ASN sebagai pelayan publik, yang masih jelas hak politiknya, tapi prinsip-prinsip politik, tidak boleh terlibat dalam partai politik atau organisasi sayap politik.

"Pilihan kita, hanya kita dan Tuhan yang tahu, tidak boleh disampaikan kepada siapapun termasuk kepada istri. Konsekwensi hak politik itu ya, itu tadi, tidak boleh diungkapkan kepada orang lain. Prinsip-prinsip politik misalnya tidak boleh terlibat dalam partai politik dan atau organisasi sayap politik, itu tidak boleh terjadi. Kalau itu dilakukan maka ada sanksi mulai dari hukuman disipiln yang ringan, sedang dan berat,"katanya.

"Semuanya ada dengan sangat jelas pada Peraturan Pemerintah nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS, di sana mengatur tentang bentuk pelanggaran ASN dan juga sanksi dan hukuman yang akan diterimanya apabila memakukan pelanggaran-pelanggaran," jelasnya kemudian.

Pjs. Bupati juga menjelaskan beberapa faktor penyebab ketidak-netralan ASN dalam perhelatan Pemilihan Umum.

Ternyata dari hasil survei Bidang Pengkajian dan Pengembangan ASN tahun 2024, 43 persen motifnya untuk mendapatkan atau mempertahankan jabatan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved