Kesehatan
Apakah Anak Bisa Kena Kanker Ovarium? Simak dan Kenali Gejalanya
Kanker ovarium adalah tumor ganas yang menyerang indung telur atau ovarium, yaitu organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim. Anak bisa terkena
TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir ramai pemberitaan tentang adanya bayi yang masih berusia 19 bulan di Malaysia didiagnosis menderita kanker ovarium.
Pertanyaannya, bagaimana bisa?
Padahal, kanker ovarium umumnya dialami wanita dewasa, ataupun setidak-tidaknya perempuan remaja.
Karena hal itu pula, masyarakat dan dunia medis dibuat heboh.
Baca juga: Apa Itu Eksaminasi, Syarat dan Ketentuannya dalam Hukum Negara di Indonesia
Orangtua bayi baru menyadari ada hal yang tidak beres pada anaknya ketika bulan Agustus 2024 kemarin.
Saat itu, anaknya mulai mengalami sembelit dan perut kembung.
Setelah dibawa ke rumah sakit, barulah diketahui bahwa penyebab bayi tidak sehat dan kurang aktif karena kanker ovarium.
Yang jadi pertanyaan, apakah anak-anak bisa terserang penyakit ini?
Sebelum membahasnya lebih jauh, ada baiknya kita mengenali dulu apa itu kanker ovarium pada anak.
Baca juga: Apa Itu Disleksia yang Diperingati Tiap Tanggal 8 Oktober
Apa itu kanker ovarium anak?
Dikutip dari Kompas.com, sebagaimana yang dilansir dari laman National Cancer Institute, tumor ovarium pada anak-anak terbentuk di jaringan ovarium.
Sebagian besar tumor ovarium pada anak-anak bukanlah kanker.
Kanker ovarium pada anak-anak sangat jarang terjadi tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia 15 hingga 19 tahun.
Kanker ovarium adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada ovarium atau indung telur, dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim.
Baca juga: Mengenal Penyakit Langka Progeria yang Membuat Penderitanya Tampak Lebih Tua Seperti Sammy Basso
Setiap ovarium berukuran dan berbentuk seperti kacang almond pada wanita dewasa.
Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita.
Beberapa jenis tumor ovarium terlihat pada anak-anak:
Tumor epitel dapat bersifat jinak atau kanker. Tumor ini bermula di jaringan yang menutupi ovarium. Tumor epitel merupakan tumor ovarium kedua yang paling umum terjadi pada anak perempuan.
Baca juga: Mengenal Kematian Nokturnal yang Menyebabkan Seseorang Meninggal saat Tidur
Kanker epitel ovarium biasanya ditemukan pada tahap awal pada anak-anak dan lebih mudah diobati pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.
Tumor stroma, bisa jinak atau kanker. Tumor ini bermula di sel stroma, yang membentuk jaringan yang mengelilingi dan menyokong ovarium. Tumor sel granulosa juvenil dan tumor sel Sertoli-Leydig adalah dua jenis tumor stroma.
Karsinoma sel kecil pada ovarium bermula di ovarium dan dapat menyebar ke perut , panggul, atau bagian tubuh lainnya. Jenis kanker ovarium ini tumbuh cepat dan memiliki prognosis yang buruk.
Baca juga: Mengenal Landak Jawa dan Ancaman Hukuman Bagi Mereka yang Memeliharanya
Tumor sel germinal, bisa jinak atau kanker. Tumor ini bermula di sel telur pada wanita dan merupakan tumor ovarium yang paling umum pada anak perempuan.
Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab anak-anak terkena kanker ovarium.
Gejala kanker ovarium pada anak
Anak-anak mungkin tidak mengalami gejala sampai tumor ovarium membesar.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter, jika anak mengalami:
-nyeri atau pembengkakan di perut
-benjolan di perut
Baca juga: Apa Itu Bornout yang Dialami Caca Tengker Adik Nagita? Kenali Ini Tanda-tandanya
-tanda-tanda awal pubertas
-periode menstruasi yang menyakitkan atau terlewat
-pendarahan vagina yang tidak biasa
Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh masalah lain selain tumor. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan menemui dokter anak.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-kanker-ovarium.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.