Kesehatan
Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah Seperti yang Dialami Hamdan ATT
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab pecah pembuluh darah di otak. Pertama karena hipertensi, dan kelainan pada dinding pembuluh darah
“Dibandingkan dengan dinding pembuluh darah lain, pembuluh darah di kepala ini menjadi lebih tipis. Ketika ada peningkatan tekanan meskipun tidak terlalu tinggi bisa menyebabkan pecah pembuluh darah,” terangnya.
Jika pembuluh darah yang ada di kepala pecah maka aliran darah yang mengandung oksigen dan nutisi bagi otak akan terganggu dan terbentuk gumpalan darah di luar pembuluh darah yang mendesak jaringan otak.
Penanganan pembuluh darah yang pecah di kepala ternyata tidak selalu berakhir di atas meja operasi.
Penanganan setiap orang berbeda tergantung dengan volume darah yang keluar.
Diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa CT-Scan dan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mengetahui jumlah pasti volume darah yang keluar.
Ketika volume darah yang keluar dalam jumlah besar maka darah yang keluar akan berkumpul di luar pembuluh darah dan hal ini berdampak pada proses desak ruang jaringan otak.
“Otak dilindungi oleh tulang tengkorak jadi jika ada massa dalam otak karena gumpalan darah maka tekanan dalam rongga kepala meningkat dan berpengaruh pada proses desak ruang. Jika tekanan besar maka harus dilakukan operasi,” ungkapnya.
Sementara itu jika volume darah yang keluar akibat pecah pembuluh darah di kepala sedikit maka akan dilakukan observasi terlebih dahulu. “Pemantauan harus dilakukan misal di awal volume darah yang keluar sedikit lalu meningkat bisa jadi lebih banyak. Tadinya di awal tidak ada indikasi tindakan bedah akhirnya bisa ada indikasi untuk dilakukan pembedahan. Jika jumlah volume darah yang keluar tetap sedikit sebenarnya dapat terjadi penyerapan kembali oleh sistem otak.
Penanganan Pembuluh Darah Pecah di Otak
Dikutip dari Alodokter, pasien dengan pembuluh darah pecah di otak perlu segera mendapat penanganan dari dokter.
Hal ini karena pecahnya pembuluh darah di otak tidak hanya dapat merusak otak, tetapi juga membahayakan nyawa.
Untuk memastikan dan memberikan penanganan pembuluh darah pecah di otak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, MRI, CT scan, maupun angiografi.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan beberapa penanganan untuk mengatasi pembuluh darah pecah di otak.
Berikut ini adalah beberapa penanganan yang diberikan oleh dokter:
Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius akibat pembuluh darah pecah di otak. Jenis obat-obatan yang diberikan dapat berupa:
- Obat antihipertensi, berfungsi untuk menurunkan tekanan darah. Jenis obat antihipertensi yang bisa diberikan adalah antagonis kalsium, ACE inhibitor, ARB (angiotensin II receptor blockers), dan diuretik.
- Obat antinyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen, bisa menjadi pilihan antinyeri awal untuk meredakan keluhan sakit kepala yang dialami penderita pembuluh darah pecah di otak.
- Obat antikejang, untuk meredakan kejang akibat pembuluh darah yang pecah. Obat antikejang yang diberikan bisa berupa carbamazepine, valproat, levetiracetam, dan phenytoin.
Operasi pemasangan shunt
Pembuluh darah pecah di otak bisa menyebabkan perdarahan pada otak. Ketika terjadi, kondisi ini dapat memicu penumpukan cairan yang bisa meningkatkan tekanan di otak, bahkan menyebabkan kerusakan di jaringan otak yang dikenal dengan hidrosefalus.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-pecah-pembuluh-darah.jpg)