Polres Simalungun

Patroli Malam yang Sunyi, Kapolres Simalungun Turun Langsung Mengintai di Balik Jalanan Kosong

Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, sudah sering mendengar keluhan dari warga tentang balap liar yang mengancam keselamatan, tapi Sabtu

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, memimpin operasi balap liar yang mengancam keselamatan, Sabtu (5/10/2024) malam ini. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Malam Sabtu di Kabupaten Simalungun selalu menjadi waktu yang paling rawan.

Jalanan yang sepi bisa dengan cepat berubah menjadi arena balap liar atau pertemuan geng motor.

Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, sudah sering mendengar keluhan dari warga tentang balap liar yang mengancam keselamatan, tapi Sabtu (5/10/2024) malam ini, dia merasakan firasat berbeda.

Bersama dengan puluhan personel dari berbagai satuan, dia memimpin langsung Patroli Skala Besar, memecah gelap malam, mencari tanda-tanda bahaya yang mengintai di balik jalanan kosong.

Di halaman parkir Simpang Pintu TOL Sinaksak, suasana tegang terasa saat AKBP Choky berdiri di depan barisan anggotanya. 

Suara mesin kendaraan polisi yang menderu-deru menyatu dengan petunjuk tegas Choky. Dia tahu, patroli kali ini berbeda.

Ada laporan mengenai geng motor yang berencana berkumpul lebih besar dari biasanya, dipimpin oleh sosok misterius bernama, yang konon tidak hanya berbahaya di jalan, tetapi juga berpengaruh di dunia kejahatan lokal.


Patroli dibagi menjadi dua tim. Choky memimpin tim pertama yang bergerak menuju Jalan Lintas Siantar-Medan, sementara tim kedua dipimpin oleh AKP Syamsul Dalimunthe, bertugas di Jalan Lintas Asahan-Siantar.

Ketika mereka mendekati area rawan, hujan deras mulai turun.

 Lampu-lampu jalan yang samar menambah suasana mencekam, mata Choky tak henti-hentinya menyapu jalanan yang kini kosong. 

Namun, dia tahu, ini bukan berarti aman—justru ini saat yang paling berbahaya.


Pukul 01.00 dini hari, Tim pertama menangkap sinyal pergerakan kendaraan dengan kecepatan tinggi mendekati lokasi.

Sirene patroli dinyalakan, dan kejaran pun dimulai, ternyata, ini bukan sekadar balapan liar biasa. 

Dengan cepat, Choky memberi instruksi, menggunakan taktik yang jarang digunakan, mereka memanfaatkan mobil patroli untuk menciptakan barikade dadakan, mencegah peluang geng motor bergerak lebih jauh. 

Choky berdiri di tengah hujan, menyeka darah di wajahnya, melihat timnya dengan rasa bangga.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved