Berita Viral

NASIB Sartika Guru Honorer di Muna, Dikeluarkan Dari Dapodik Gegara Suami Dukung Paslon Bupati

Kisah guru honorer di Kabupaten Muna, Sartika menjadi sorotan setelah curhat dikeluarkan dari data pokok pendidikan (Dapodik).  

HO
Kisah guru honorer di Kabupaten Muna, Sartika menjadi sorotan setelah curhat dikeluarkan dari data pokok pendidikan (Dapodik).   

TRIBUN-MEDAN.com - Kisah guru honorer di Kabupaten Muna, Sartika menjadi sorotan setelah curhat dikeluarkan dari data pokok pendidikan (Dapodik).  

Setelah ditelusuri ternyata Sartika dikeluarkan karena aktivitas politik sang suami. 

Tak hanya Sartika yang terkejut, kepala sekola SD Negeri 2 Kabangka, tempatnya mengajar pun tampak bingung dengan nasib yang dialami guru honorernya.

Sartika menduga bahwa pengeluaran Dapodiknya berkaitan dengan pilihan politik suaminya, yang mendukung salah satu pasangan calon bupati Muna.

Sebelum peristiwa ini terjadi, kepala sekolah kata Sartika pernah mengingatkannya mengenai keterlibatan suaminya dalam politik.

"Ada memang diwanti-wanti sebelumnya oleh kepala sekolah, dia sampaikan bagaimana suamiku, dia ikut terus politik."

"Saya bilang suami juga (pilihannya), saya ikut (pilihan) bapak saja, suamiku kan bukan ASN," beber Sartika, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: VIRAL Korban Kecelakaan Diduga Ditolak RSUD dan RSUP di Kembangan, tak Lakukan Pertolongan Pertama

Baca juga: PREDIKSI Juventus Vs Cagliari di Liga Italia, Misi Juve Jaga Rekor Keperawanan, Live Jam 17.30 WIB

Hingga saat ini, Sartika belum kembali mengajar di SDN 2 Kabangka. 

Padahal selama ini, Sartika masih bertanggung jawab atas kelas 2 dan secara rutin hadir mengajar.

Adapun, kabar itu bermula diketahui Sartika ketika masih mengajar  di sekolah pada hari Senin (1/10/2024).

Namun, saat istirahat, ia mengecek akun info GTK dan mendapati statusnya berubah menjadi tidak aktif.

"Hari Senin itu saya masih masuk mengajar, saat jam istirahat, saya cek sendiri akun info GTK, saat saya cek langsung merah dan tidak aktif," ungkapnya.

Kekhawatiran Sartika semakin meningkat setelah ia mengetahui Dapodiknya dinyatakan tidak aktif.

"Saya kan pegang kelas, kelas 2, jadi saya setiap hari pergi sekolah. Tiba-tiba saya kaget dapodikku langsung begitu (non aktif)," ujarnya.

Ia juga telah menanyakan kepada operator sekolah, namun operator tersebut mengaku bingung mengenai status Dapodiknya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved