TRIBUN WIKI

Cochineal, Serangga yang Digunakan pada Makanan dan Produk Kecantikan, Ini Kata MUI

Cochineal (Dactylopius coccus), serangga berukuran kecil ini hidup di kaktus. Selama ini, Cochineal kerap dipakai sebagai pewarna alami makanan

Editor: Array A Argus
harvard
Serangga cochineal sebagai pewarna alami makanan dan kosemtik 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernah kah Anda mendengar tentang Cochineal?

Cochineal (Dactylopius coccus) merupakan serangga kecil yang sering ditemukan pada tanaman kaktus.

Ketika kita melihat atau menemukan tanaman kaktus, biasanya ada serangga kecil yang tertutupi serbuk-serbuk putih.

Itulah Cochineal, serangga yang masuk dalam ordo Hemiptera dan famili Dactylopsida.

Meski bertubuh mungil, hewan yang satu ini ternyata memiliki banyak persamaan dengan belalang.

Baca juga: Apa Itu Virus Marburg, Gejala dan Cirinya, Serta Hewan yang Bisa Membawa Penyakit Ini

Bahkan, hewan yang satu ini kerap dijadikan bahan pewarna alami makanan ataupun produk kosmetik.

Di beberapa negara, hewan yang satu ini kerap dikumpulkan, untuk kemudian dijemur.

Setelah mengering, Cochineal akan digiling menjadi serbuk, yang menghasilkan warna seperti merah tua, merah muda, bahkan ada yang jingga. 

Karena dianggap aman ketika dikonsumsi, beberapa produk makanan kemudian menjadikan hewan ini sebagai pewarna alami.

Berikut ini adalah produk yang menggunakan Cochineal dalam pewarnaannya.

Baca juga: Mengenal Kematian Nokturnal yang Menyebabkan Seseorang Meninggal saat Tidur

Produk yang Menggunakan Cochineal

1. Permen atau Jelly

Hewan yang satu ini memiliki warna merah yang cerah, atau warna alami karmin.

Karena alasan itu pula, beberapa produk permen dan jelly menggunakan Cochineal sebagai bahan bakunya.

Tujuannya, tentu saja untuk menarik minat pembeli terhadap produk yang dijajakan.

Dengan warna yang menawan, diharap pembeli mau mencoba produk permen atau jelly yang tengah dipasarkan. 

Baca juga: Apa Itu Skincare Etiket Biru, Benarkah Berbahaya Bagi Kesehatan? Simak Penjelasannya

2. Makanan Ringan

Sama seperti permen dan jelly, Cochineal juga digunakan untuk bahan baku makanan ringan.

Umumnya, makanan ringan yang menggunakan bahan pewarna alami ini akan menggunakan kode khusus di kemasannya.

Adapun kode tersebut yakni E-120.

3. Susu dan Produk Olahan

Produk lain yang menggunakan Cochineal adalah susu, kemudian es krim dan yoghurt.

Umumnya, susu, ataupun yoghurt yang menggunakan pewarna alami karmin ini berupa produk dengan rasa strawberry.

Hal ini untuk menyesuaikan warna dengan rasa dari susu maupun yogurt yang dipasarkan.

Baca juga: Apa Itu Doom Spending, yang Bisa Bikin Miskin Gen Z-Milenial

4. Pelembab Kulit 

Selain makanan, pewarna alami ini juga digunakan pada pelembab kulit atau body lotion.

Warna-warna body lotion yang cantik dan berbeda-beda kerap kali menarik perhatian pembelinya.

5. Kosmetik

Beberapa kosmetik juga menggunakan bahan pewarna alami karmin, seperti lipstik, lip gloss, blush atau eyeshadow.

Biasanya, pewarna ini digunakan karena akan menghasilkan warna yang tahan lama ketika dipakai.

Yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan karmin ini memiliki regulasi yang berbeda di setiap negara.

Maka dari itu, produsen harus mencantumkannya karena akan ada beberapa orang yang memiliki alergi terhadap pewarna ini.

6. Seni dan Kerajinan

Selain untuk kosmetik, pewarna ini juga bisa digunakan untuk kebutuhan seni seperti cat air dan cat akrilik, atau projek kerajinan yang lain seperti krayon yang membutuhkan warna merah.

7. Cat

Tidak hanya makanan dan kosmetik, namun pewarna ini juga bisa digunakan untuk campuran pewarna cat.

Biasanya, pigmen pada karmin digunakan untuk menghasilkan cat yang berwarna merah dan juga jingga.

Warna karmin bisa ditemukan di cat dinding, cat kuku, dan produk cat lainnya.

8. Tekstil

Hampir seluruh industri dapat menggunakan pewarna alami ini termasuk dengan tekstil sendiri.

Pewarna ini bisa menghasilkan warna merah pada kain.

Biasanya, pewarna ini juga menjadi alternatif untuk pewarna sintetis.

9. Farmasi

Pada bidang farmasi, Cochineal juga digunakan sebagai pewarna alami obat tablet. 

Pewarna dalam obat biasanya digunakan untuk memberikan warna yang berbeda antara obat yang satu dengan yang lain.

Penjelasan MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa penggunaan Cochineal atau bahan pewarna alami karmin adalah halal.

Keputusan itu disampaikan dalam bentuk fatwa MUI Nomor 33 tahun 2011 tentang hukum pewarna makanan dan minuman dari serangga Chocineal.

Dikutip dari Kompas TV, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Abdul Muiz Ali, mengatakan penetapan fatwa MUI tersebut telah melalui kajian mendalam dari aspek sains maupun fikih.

Abdul Muiz juga menyebut penetapan status halal/haram produk sesuai wewenang MUI yang tertuang dalam Undang-Undang No. 33 tahun 2014 dan turunannya.

"Fatwa MUI tersebut dikeluarkan secara independen dan sesuai dengan pedoman penetapan fatwa MUI termasuk di antaranya didahului dengan kajian-kajian yang melibatkan para pakar di bidangnya," kata Abdul Muiz.

“Secara jama’i (kolektif), fatwa disepakati hasilnya sebagaimana termaktub dalam fatwa MUI," kata Muiz.

Ia menambahkan, penetapan fatwa ini termasuk satu perkara yang masuk dalam ijtihad.

Sehingga, perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi.

Oleh karena itu, menurutnya, perbedaan hasil fatwa MUI dengan LBM-PWNU Jawa Timur harus dilihat sebagai perbedaan hasil ijtihad mengenai hukum serangga chocineal

"Masing-masing ada argumen dan hujjah yang mendasari sehingga tidak perlu dipersoalkan berlebihan, dan hasil ijtihad tidak membatalkan satu sama lain," kata Abdul Muiz.(tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Lhokseumawe Dinda Salsabila Siregar

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved