PON 2024

Benny Tomasoa Berharap Warisan Venue dan Fasilitas PON Bisa Dirawat dengan Baik

Mengingat, proyek pembangunan infrastruktur dan fasilitas pada PON 2024 itu memakan anggaran yang sangat besar. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Suasana warga padati tribun pada acara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, di Stadion Utama Sumatra Utara, Deliserdang, Jumat (20/9/2024). Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, juara umum untuk perolehan medali di raih Jawa Barat, di posisi kedua DKI Jakarta, di posisi ke tiga Jawa Timur dan posisi ke empat Sumatra Utara. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Tokoh Olahraga Sumatra Utara, Benny Tomasoa meminta agar seluruh venue peninggalan  Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 bisa di kelelola dengan baik. 

Mantan manajer PSMS Medan itu mengatakan, seluruh venue dan fasilitas yang telah digunakan selama event tersebut dapat dijaga dengan baik dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan atlet-atlet muda.

Mengingat, proyek pembangunan infrastruktur dan fasilitas pada PON 2024 itu memakan anggaran yang sangat besar. 

"Venue-venue yang ada bukan hanya warisan untuk PON, tetapi juga harus menjadi aset penting bagi pengembangan olahraga di Indonesia khususnya Sumatera Utara," kata Benny, Selasa (1/10/2024). 

Dikatakannya, pemerintah memiliki peran penting dalam pemeliharaan seluruh venue dan fasilitas itu.

Apalagi, katanya, sering kali venue dan fasilitas PON dibiarkan terbengkalai begitu saja. 

Oleh sebab itu, katanya, hal ini akan menjadi sebuah tantangan besar untuk pemerintah dalam menjaga dan merawat venue dan fasilitas tersebut. 

"Jangan sampai setelah PON usai, venue-venue ini tidak terurus. Kita harus belajar dari pengalaman sebelumnya, di mana fasilitas-fasilitas olahraga yang dibangun dengan biaya besar tidak lagi digunakan secara optimal," katanya. 

Pria yang akrab disapa Bento itu juga mengatakan bahwa masyarakat juga memiliki peran dalam merawat seluruh fasilitas berharga tersebut.

Menurutnya, seluruh fasilitas yang di wariskan PON 2024 merupakan aset bersama seluruh masyarakat Sumut. 

"Pemerintah bisa bekerja sama dengan pihak swasta atau komunitas olahraga untuk memastikan venue ini selalu terjaga dan digunakan secara teratur. Program-program olahraga untuk anak-anak dan remaja bisa dijalankan di sini, sehingga mereka punya akses terhadap fasilitas yang berkualitas," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, seluruh venue dan peralatan PON di Wilayah Sumut sementara waktu akan di kelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatra Urara. 

Pasalnya, saat ini pengelolaan venue dan peralatan itu masih dalam tahap pembahasan oleh pemerintah provinsi (pemprov) Sumatra Utara. 

Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian PB PON wilayah Sumut Baharuddin Siagian kepada awak media, Senin (23/9/2024). 

Ia memastikan pengelola venue sementara dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

"Penggunaan venue itu sementara dari Dispora lah, kecuali nanti dibuat lembaga. Kalau konsep saya, dulu dibuat dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Tapi kalau ada konsep lain ya gak masalah. Tapi, kalau BLUD sudah memadai itu," ucap Baharuddin. 

Ia menjelaskan, jika pengelolaan semua venua dan peralatan di lakukan dengan BULD dan dikelola secara profesional, maka dipastikan tidak akan membebani APBD.

Bahkan menurutnya, program itu bisa menjadi penambah anggaran dengan mencari sponsor untuk menggelar event olahraga. 

"Sumut dekat dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Sama halnya itu dengan perjalanan dari Medan ke Jawa Timur. Artinya, banyak peluang memajukan industri olahraga di Sumut dengan adanya venue berstandar internasional," ungkapnya. 

Oleh sebab itu, ia mengatakan seluruh venue dan peralatan yang di bangun pada PON XXI Aceh-Sumut harus bisa di manfaatkan dengan baik.

Seminimal mungkin, katanya, dengan menggelar kejuaraan cabang olahraga tingkat nasional maupun internasional. 

"Hari ini kita harus merawat dan melakukan event-event. Misalnya sepakbola kan bisa saja kita undang Malaysia buat antar negara dan kejuaraan internasional misalnya. Itu harus dilakukan gitu, jangan dibiarkan saja. Sayanglah Stadion cantik seperti itu kita tidak lakukan apa-apa," katanya. 

Disisi lain, ia juga menegaskan, seluruh peralatan di venue setelah PON akan diserahkan ke masing-masing cabang olahraga.

Namun, dengan catatan cabor harus memiliki gedung atau seperti padepokan untuk latihan. 

"Peralatan itu sekarang sedang dihitung-hitung dan dipikirkan. Dan itu akan kita serahkan kepada cabor masing-masing. Sepanjang dia punya padepokan. Kalau tidak punya, dikasih, nanti dibuat nonton TV," ujarnya. 

Seperti diketahui, pasca PON 2024, Sumut memiliki sejumlah gedung olahraga yang sengaja dibangun untuk perhelatan ajang multi event olahraga empat tahunan itu.

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved