Sumut Terkini
Pengusaha Wortel di Karo Semakin Menjerit, Harga dan Permintaan Terus Terjun Bebas
Diketahui, sudah beberapa bulan terakhir ini kondisi perputaran wortel di Kabupaten Karo sangat lesu akibat beberapa faktor.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO- Pelaku usaha dan petani wortel di Kabupaten Karo, sampai saat ini masih mengeluhkan nasibnya yang menggantung akibat hancurnya harga.
Diketahui, sudah beberapa bulan terakhir ini kondisi perputaran wortel di Kabupaten Karo sangat lesu akibat beberapa faktor.
Berdasarkan keterangan salah satu pelaku usaha pengiriman wortel Riamor Ginting, anjloknya harga wortel di Kabupaten Karo sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir.
Dirinya menjelaskan, wortel yang sebelumnya masih bisa menyentuh angka lebih dari Rp 3000 saat ini sudah terjun bebas bahkan menginjak angka di bawah Rp 1000 per kilogram.
"Sudah tiga bulan ini lah, dari bulan Juli sudah jatuh kali harganya. Cuma bisa bertahan aja lah ini, yang penting enggak rugi," ujar Riamor, Senin (30/9/2024).
Ketika ditanya apa yang menyebabkan dunia pertanian wortel di Kabupaten Karo mengalami kemunduran, dirinya menjelaskan jika dilihat selama beberapa waktu lalu dan dari informasi yang ada hal ini terjadi karena beberapa faktor.
Seperti saat ini stok wortel yang melimpah di berbagai wilayah, tak hanya di Kabupaten Karo bahkan hingga ke daerah pulau Jawa juga saat ini memiliki lumbung wortel yang menjadi perbandingan bagi masyarakat.
"Sudah banyak sekali yang panen ini, di Jawa pun stok lagi banjir jadi kita agak bersaing sama yang di sana," katanya.
Dengan kondisi banyaknya stok wortel yang tersebar di beberapa daerah, dirinya menjelaskan hal tersebut membuat wortel dari Kabupaten Karo menjadi kalah saing.
Pasalnya, selain harga yang saat ini cukup anjlok untuk pengambilan di ladang, para pengusaha juga kembali dikalahkan karena harus mengeluarkan cost yang lebih besar dibandingkan pemasok yang ada di pulau Jawa.
"Jadi yang dari Jawa sama Papua lebih mending orang itu ambil wortel dari Jawa karena lebih murah. Kalau kita kan di produksi sama ongkos sudah lumayan," ucapnya.
Sehingga, ia mengatakan dengan kondisi ini membuat siklus pengiriman wortel dari gudangnya yang berada di Jalan Jamin Ginting, Berastagi, harus mengurangi pasokan.
Padahal, dirinya mengaku sebelum kondisi ini terjadi ia bisa mengirimkan wortel ke beberapa wilayah seperti pulau Jawa hingga Papua mencapai 140 tok per minggu.
"Tapi sekarang ini, 100 ton pun enggak sampai lagi, sudah sangat jauh berkurangnya. Yang penting masih bertahan saja sudah baik," katanya.
Disinggung perihal stok yang ada di daerah pulau Jawa, dirinya mengaku mendapatkan informasi dari rekan-rekannya jika selain harga yang bersaing kualitas wortel di sana juga tak jauh berbeda.
| Kementerian PU Bangun Tembok Penahanan Banjir 1,7 Kilometer di Danau Siombak Medan |
|
|---|
| 4 Tuntutan Utama Ojol yang Tergabung di Komunitas URC, Tolak Komisi 10 Persen |
|
|---|
| Harga Sawit Naik Capai Rp2.580 per Kilogram, Petani di Desa Bandar Selamat Resah, Marak Pencurian |
|
|---|
| Tinjau Bendung Sei Wampu Langkat, Menteri PU Lanjutkan Pembangunan Irigasi Rp 280 Milliar |
|
|---|
| 3 Orang Penyelundup Balpres Menggunakan 2 Kapal di Perairan Asahan Ditetapkan Sebagai Tersangka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pekerja-membersihkan-wortel-sebelum-masuk-ke-pengepakan.jpg)