Pakpak Bharat

MOMEN Pjs Bupati Pakpak Bharat, Naslindo Sirait, Tinjau Puskesmas Salak

Penjabat Sementara Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait, SE, MM mengunjungi Puskesmas Salak

Editor: AbdiTumanggor
Pakpak Bharat
Penjabat Sementara (PJs) Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait, SE, MM mengunjungi Puskesmas Salak, Pakpak Bharat, Jumat (27/9/2024). (Diskominfo Pakpak Bharat) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Penjabat Sementara (PJs) Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait, SE, MM mengunjungi Puskesmas Salak, Pakpak Bharat, Jumat (27/9/2024). 

PJs Bupati Naslindo Sirait didampingi Kepala Dinas Kesehatan Pakpak Bharat, dr. Thomas, MM dan sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah lainnya.

Kepala UPT. Puskesmas Salak, dr. Ebtanas Morina Padang dan jajaran Puskesmas Salak menyambut kehadiran Naslindo Sirait.

Naslindo Sirait ke Puskesmas Salak Pakpak
Penjabat Sementara (PJs) Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait, SE, MM mengunjungi Puskesmas Salak, Pakpak Bharat, Jumat (27/9/2024). (Diskominfo)

Ebtanas Morina menjelaskan beberapa alur pelayanan di Puskesmas Salak, serta beberapa hal terkait penanganan masalah Kesehatan di Kecamatan Salak.

"Semua bentuk pelayanan di Puskesmas Salak dilaksanakan secara terukur dan sesuai SOP yang telah kami tetapkan,"ucap dr. Ebtanas Padang.

Sementara, PJs Bupati Naslindo Sirait banyak mengulas masalah tingginya angka stunting di Kabupaten Pakpak Bharat yang menurutnya masih sangat tinggi khususnya di Kecamatan Salak. 

Dia berharap masalah stunting yang saat ini menjadi salah satu isu nasional bisa tertangani dengan segera, mengingat saat ini Pakpak Bharat menjadi salah satu lokus stunting di Sumatera Utara.

PJs Bupati dan Puskesmas Salak
Penjabat Sementara (PJs) Bupati Pakpak Bharat, Dr. Naslindo Sirait, SE, MM mengunjungi Puskesmas Salak, Pakpak Bharat, Jumat (27/9/2024). (Diskominfo)

Terkait hal ini, dr. Ebtanas menjelaskan sejumlah kasus stunting, upaya penanganan dan pencegahan yang mereka lakukan di Kecamatan Salak sebagai salah satu ujung tombak penanganan stunting.

Diketahui saat ini terdapat 128 kasus stunting di Kecamatan Salak, angka ini tersebar di seluruh desa yang ada dengan sebaran tertinggi ada di Desa Salak II sebanyak 35 kasus stunting, Penanggalen Binanga Boang 22 kasus, dan Desa Kuta Tinggi sebanyak 21 kasus stunting. 

Saat ini penanganan stunting ditangani di desa masing-masing, setiap desa memberikan paket makanan tambahan bagi bayi terindikasi stunting.

Namun demikian pihak Puskesmas bersama Dinas Kesehatan juga melaksanakan pembagian susu secara berkala bagi bayi, balita dan ibu hamil.

Selain pemberian susu, Puskesmas salak juga melakukan program pemberian PMT lokal, dimana PMT yang diberikan ini adalah makanan tambahan yang mengandung protein tinggi, baik protein nabati maupun hewani.

"PMT ini diberikan kepada balita yang tidak naik berat badan, berat badan kurang dan giji kurang. Dengan adanya PMT ini mudah-mudahan bisa mencegah bertambahnya stunting di kecamatan Salak,"jelas dr. Ebtanas Padang.

Naslindo Sirait pun mengapresiasi langkah-langkah penanganan stunting dan pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas Salak ini.

Dia berpesan supaya pelayanan di Puskesmas terus dipertahankan, kebersihan dijaga terus, dan semua program baik di dalam dan di luar gedung agar terlaksana dengan baik khususnya PMT kepada balita agar benar-benar dilaksanakan guna pencegahan stunting.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved