Dua Anggota Polisi Penganiaya Ragil Alfarizi hingga Tewas Ditetapkan Tersangka dan Terancam Dipecat

"Laporan atau pengaduan terkait masalah pencurian ini tidak ada. Jadi yang dilakukan dua anggota yang mengamankan pelaku pencurian adalah berdasarkan informasi adanya pencurian di sekolah dasar, jadi sifatnya hanya informasi dan direspons oleh anggota kami,"ungkapnya.

Tidak Terbukti Gantung Diri

Korban Ragil tewas dua jam setelah diamankan polisi terkait tuduhan pencurian.

Ragil ditemukan tewas tergantung di sel. Namun, hasil autopsi menunjukkan korban tewas bukan karena gantung diri.

"Kasus gantung dirinya berdasarkan hasil autopsi tidak terbukti," kata Kombes Andri Ananta Yudhistira.

Andri mengatakan Ragil meninggal dunia akibat pendarahan di bagian kepala belakang.

Hal itu akibat kekerasan yang dilakukan oleh Bripka YS dan Brigadir FW.

"Berdasarkan hasil autopsi, pemeriksaan saksi, dan bukti yang kami miliki. Meninggalnya almarhum Ragil karena adanya pendarahan di bagian kepala belakang akibat kekerasan," ujarnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto mengatakan, Bripka YS dan Brigadir FW masih ditahan dalam penempatan khusus Bidang Propam Polda Jambi.

Keduanya terancam dipecat karena tidak profesional dalam menjalankan tugas dan tindakan penganiayaan terhadap Ragil.

"Terkait dua oknum itu kita akan proses sesuai dengan kode etik sudah ditahan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka juga itu terkait dengan tindak pidana umumnya juga," ujar Mulia.

Mulia memastikan proses sidang etik terhadap dua anggota itu akan berjalan secara transparan.

Kasus itu, kata dia, juga mendapat atensi dari Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono.

"Sanksi terberat adalah PTDH pemberhentian tidak dengan hormat dengan kata lain dipecat," ujarnya.

Tangis Pilu Ayah Ragil

Ibnu, ayah Ragil mengungkap bagaimana anaknya ditangkap tanpa bukti hingga diskenario meninggal karena gantung diri.