Berita Viral
GATOT Nurmantyo Sebut Massa Pasukan Berani Mati Lindungi Jokowi Cuma Hoaks, Sempat Bikin Heboh
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal Purn Gatot Nurmantyo memastikan kabar soal pasukan berani mati Jokowi cuma hoaks.
TRIBUN-MEDAN.com - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal Purn Gatot Nurmantyo memastikan kabar soal pasukan berani mati Jokowi cuma hoaks.
Pasukan berani mati Jokowi sempat beredar di media sosial. Massa ini disebut bakal menggelar apel dan melakukan aksi.
Kabar ini diungkap oleh Amien Rais dan mantan petinggi FPI Habib Rizieq.
“Kalau kepolisian, Menkopolhukam tahu, tentunya Presiden Jokowi tahu soal pasukan berani mati ini, karena kan pasukan itu yang akan membela Presiden Joko Widodo,” kata Gatot Nurmantyo di akun YouTube Hersubeno Point.
“Kalau Presiden Jokowi tahu tentunya beliau melarang. Mengapa melarang? Karena cukup disampaikan saya ini punya Paspampres, punya TNI-Polri," imbuhnya.
"Secara definitif, saya sebagai Presiden saya yakin selama ini TNI Polri mampu melindungi saya,” tambah Gatot.
Menurut Gatot Nurmantyo, jika Presiden Jokowi tak menyampaikan isu tersebut kepada penegak hukum, pertama ada dugaan dia sudah tak percaya lagi.
Kedua, berarti dalam pikiran seorang Presiden Jokowi, kalau itu benar-benar tahu dan terjadi, berarti patut diduga sudah tak cinta rakyatnya lagi.
“Memimpin dengan segenap hati, berarti seorang presiden dengan senang hati pikirannya selalu memikirkan rakyatnya. Kalau ini dibiarkan terjadi, terjadi bentrokan, kan yang korban rakyatnya juga ya kan,” terangnya.
Menurut Gatot, jika isu tersebut benar terjadi, maka akan memicu kekacauan. Ini bisa terjadi darurat sipil.
“Boleh dong berprasaka seperti itu kalau tidak ada penjelasan," ujarnya.
"Makanya, kesimpulan saya ini adalah hoaks, karena baik itu dari kepolisian, dari Menkopolhukam, dari Presiden, dari semuanya yang berkewenangan tidak pernah memberi penjelasan tentang hal ini benar atau tidak,” tutur Gatot.
Baca juga: VIRAL Curhat Pengantin Wanita Kesal MUA Mendadak Chat tak Bisa Hadir, Padahal Tinggal Hitungan Jam
Baca juga: Sosok Neyia Kameron, Wanita yang Dipeluk Mesra oleh Jefri Nichol
Gatot menyebutkan seharusnya yang berkewenangan memberikan penjelasan ini adalah Polri. Kalau TNI tugasnya melindungi presiden.
“Harusnya diberi penjelasan kepada masyarakat bahwa Pasukan Berani Mati Jokowi tidak ada, tidak usah resah dan gelisah. Hal ini diperlukan penjelasan kepada masyarakat,” ucap Gatot.
Menurut Gatot Nurmantyo, pemerintah harusnya peka terhadap perkembangan situasi dan mengambil tindakan-tindakan yang menenangkan publik, bukan melakukan pembiaran dengan sehingga berita ini melebar kemana-mana.
| DUDUK PERKARA Perwira Iptu Suherdi Ditarik Paksa Warga, Markas Polsek Dikepung, Brimob dan TNI Turun |
|
|---|
| MENCEKAM, Kapolsek Sempol Ijen Iptu Suherdi Ditarik Paksa dari Kantor dan Dibawa ke Desa Kaligedang |
|
|---|
| VIRAL Dua Anak Bak Pernikahan Dewasa di Sumenep, Orangtua Klaim Tradisi Bukan Eksploitasi Anak |
|
|---|
| PERAN 4 Tersangka Penganiaya Remaja Disabilitas Hingga Tewas, Ada yang Brutal Telanjangi Korban |
|
|---|
| NASIB Pimpinan DPR RI Cucun yang Sempat Dinilai Sombong Saat Respons Kritikan MBG, Kini Minta Maaf |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/alasan-gatot-nurmantyo-tolak-tawaran-ketua-umum-partai-demokrat-max-sopacua-kami-daftar-hari-ini.jpg)