Breaking News

Siantar Terkini

Setelah Kebakaran Pasar Horas, Pemko Siantar Lembur Urus Relokasi dan Susun Bantuan Sosial Pedagang

Rapat penanganan bencana non-alam kebakaran Gedung 4 Pasar Horas berlangsung marathon hingga Minggu (32/9/2024) tengah malam.

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Pemko Siantar Lembur Urus Relokasi dan Susun Bantuan Sosial Pedagang. Dialog dengan pedagang dalam hal relokasi dan bantuan sosial terus didengar, Minggu (22/9/2024) tengah malam 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani langsung mengajak para jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan PD Pasar Horas Jaya bersama perwakilan pedagang lembur untuk mengatur relokasi para pedagang terdampak kebakaran Gedung 4 Pasar Horas, Minggu (22/9/2024) siang. 

Rapat penanganan bencana non-alam kebakaran Gedung 4 Pasar Horas berlangsung marathon hingga Minggu (32/9/2024) tengah malam.

Semua poin-poin harapan dari perwakilan pedagang Agus Butarbutar pun ditampung oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar. 

"Yuk kita lembur. Kita harus mengedepankan empati dan gotong-royong, komunikasi yang intens agar para pedagang ini bisa menerima kebijakan. Kita harus kerja keras. Kalaupun ada pengalihan relokasi harus disampaikan secara santun. Masih ada trauma di benak pedagang," ajak Susanti. 

"Saya yakin jam 3 malam ini sudah bergerak para pedagang untuk memindahkan sendiri dagangannya. Kita tidak ingin mereka berselisih dengan pedagang lainnya, begitu ya, pak," kata Susanti. 

Sekda Kota Pematangsiantar, Junaedi A Sitanggang mengatakan bahwa ada tiga titik jalan yang akan menjadi lokasi relokasi. Ketiga jalan tersebut yakni Jalan Sutoyo, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Thamrin. Ketiga titik jalan berjarak beberapa meter dari gedung pasar horas. 

Junaedi pun mengaku akan mengerahkan segala kemapuan terbaik Pemko Pematangsiantar dalam memahami apa yang dibutuhkan pedagang. Ujarnya, pemerintah sangat membuka ruang-ruang dialog. 

"Kita pastikan bahwa pedagang yang mendapat akses untuk berdagang adalah pedagang yang terdampak. Kita pastikan lapak steril sehingga bisa ditempati. Jangan sampai pedagang merasa pesimis tidak diperhatikan," ungkap Junaedi. 

Junaedi pun meyakinkan bahwa pada proses relokasi dan pemberian bantuan akan dilakukan sesuai prosedur dan tanpa kepentingan apapun. Untuk itu diharapkan data yang masuk adalah benar-benar pedagang dan pemilik kios. 

Sementara itu, mewakili pedagang Gedung 4 Pasar Horas, Agus Butarbutar mengaku sangat mengapresiasi gerak cepat dari Pemerintah Kota Pematangsiantar yang langsung menggelar rapat dengan PD Pasar Horas Jaya dan perwakilan pedagang. Ia berharap realisasi dari rapat berjalan dengan maksimal di lapangan. 

"Apa saja yang akan ditempatkan pada titik tersebut, dagangan apa? Nah ini yang belum kita terima. Pemerintah yang bisa menempatkan kami ke tempat yang kondusif, dan berapa lama limit waktu relokasi pedagang," tanya Agus Butarbutar. 

Agus berharap proses relokasi ini medapatkan pendampingan dari Satpol-PP, Dinas Perhubungan ataupun PD PHJ sehingga tidak terjadi gesekan antarpedagang saat mengambil lapak kios di jalanan. 

Dalam rapat ini, tampak sejumlah pimpinan OPD seperti Kepala BPKD Arry S Sembiring; Kadis UKM dan Koperindag Herbet Aruan, Kadis Kominfo Johanes Sihombing, Kepala Pelaksana BPBD Agustina Sihombing, Kepala Dinas Perhubungan Julham Situmorang; Kepala Dinas Pariwisata Hamam Sholeh dan sejumlah kepala bidang Sekretariat Daerah Kota Pematangsiantar. 

(alj/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved