Aksi Heroik Pria Ini Lindungi Pacarnya yang Nyaris Dibacok Kawanan Begal, Relakan Motornya Dirampok

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Julwardi menjadi korban perampokan oleh kawanan begal di Jalan Cemara, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur.

Saat diwawancarai, pria berusia 24 ini masih mengingat jelas kejadian perampokan yang terjadi, pada Senin (16/9/2024) dinihari itu.

Katanya, saat itu dirinya sedang menjemput pacarnya bernama Wulan (21) dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat.

Sewaktu diperjalanan sekira pukul 00.55 WIB, ia dan pacarnya dipepet oleh delapan orang pelaku dengan menggunakan empat sepeda motor.

"Saya mau ngantar Wulan (pacar saya) ke kosnya. Waktu itu dipepet sama mereka (Komplotan pelaku) ini," kata Julwardi kepada Tribun-medan, Senin (23/9/2024).

Ia mengatakan, saat itu para pelaku ini langsung memberhentikan laju sepeda motornya dan langsung mengarahkan senjata tajam.

Dengan rasa takut, dia dan pacarnya pun langsung turun dari sepeda motor dan berusaha melarikan diri.

"Posisinya ya nggak bisa melawan, soalnya mereka bawa senjata tajam. Tapi saya sempat tangkis kunci motornya, tapi jatuh. Terus pelaku turun acungkan senjata tajam," sebutnya.

Lalu, dengan sigap dia pun langsung melindungi kekasihnya dari para pelaku yang nyaris melakukan pembacokan.

"Saya melindungi pacar, karena begal bilang mau membacok," ungkapnya.

Pria yang merupakan warga Jalan Mangaan VII, Kecamatan Medan Deli ini mengatakan, bahwa setelah kejadian pacarnya mengalami trauma.

Dia pun berharap agar pihak kepolisian bisa segera menemukan sepeda motornya yang telah dijual oleh para pelaku dan juga menangkap pelaku lainnya.

"Terima kasih kepada Polsek Medan Timur dan Polrestabes Medan telah bertindak cepat. Saya serahkan ke kepolisian saja (proses hukum). Saya juga berharap agar sepeda motor kembali," ucapnya.

Sebelumnya, polisi menangkap dua dari delapan pelaku begal, terhadap pasangan kekasih di Jalan Cemara, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur.

Salah satu pelaku dihadiahi timah panas oleh petugas, lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap.