Berita Viral

BERTAUBAT, Organisasi Teroris Jamaah Islamiyah Membubarkan Diri, Ratusan Anggota Serahkan Senjata

Jamaah Islamiyah (JI), organisasi teroris yang telah membubarkan diri, meminta maaf kepada negara dan korban

|
Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Para Wijayanto (kiri) dan Abu Rusydan (kanan) dalam wawancara eksklusif bersama Kompas di Jakarta, Senin (16/9/2024). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA) 

“Ini sudah ke 33 kali, kami menyelenggarakan acara seperti ini, prinsipnya kami ingin membangun kesamaan mindset, sikap mental dan moral, kemudian berharap ke depan tidak ada lagi perbedaan di antara bekas anggota Al Jamaah Al Islamiyah,” ungkapnya, Kamis (12/9/2024).

Abu Fatih yang merupakan mantan Ketua Mantiqi 2 JI mengatakan, kegiatan pembubaran dan rangkaiannya merupakan hasil konsolidasi yang dilakukan amir JI terakhir yakni Para Wijayanto.

"Beliau sampaikan, anggota ada 6.000 orang, kalau ini deklarasi dukungan pembubaran mungkin sudah 5.400 atau 5.500 orang secara nasional," ujarnya.

Sementara tokoh senior JI, Siswanto alias Arif Siswanto alias Abu Mahmudah mengatakan, acara tersebut untuk memastikan kalangan grass root benar-benar sudah kembali ke pangkuan NKRI, sama seperti para seniornya.

“Karena kalau hanya membubarkan jamaah tanpa kembali ke pangkuan NKRI, maka masih mungkin akan membentuk jamaah yang baru, yang boleh jadi secara ideologis masih melanjutkan pemikiran yang sebelumnya,” ungkapnya.

"Untuk senjata juga sudah diserahkan ke Densus. Mungkin sudah 100 persen, itu long term, kalau ditemukan lagi senjata yang tersisa, kami komitmen untuk serahkan. Senjata yang organik total semuanya sudah diserahkan. Paling yang rakitan-rakitan, kalau ketemu sudah tidak bisa dipakai, bahaya dekatnya sudah kita amankan,” kata Siswanto.

Sementara Budi Tri Karyanto alias Haidar mantan Deputi Umum JI, menyampaikan keinginan kembali ke pangkuan NKRI sebenarnya sudah cukup lama.

"Memang kami akui ada pemahaman kesalahan. Alhamdulillah Densus 88 menyambut, harapan kami bisa diterima masyarakat, diterima negara agar kami bisa berpartisipasi membangun negara,” kata Haidar.

Dia memastikan, kembalinya eks JI ke pangkuan NKRI bukanlah kamuflase.

“Bukan hanya di tataran para senior, sekarang merambah di titik-titik, grass root. Kami terima kasih pada Densus 88 yang telah memberikan kesempatan, dan tentunya harapan kami kembali ke negara. Memang masih ada yang menolak, tapi saya kira tidak terlalu signifikan jumlahnya,” kata dia.

Agus Suparnoto alias Kresna menyebut upaya mengumpulkan kawan-kawan lamanya ini jadi dinamika tersendiri di lapangan.

“Karena memang saya putus kontak dengan teman-teman sudah lama. Bisa ketemu semua, kalau menolak bukan, proses saja. Kami ini homogen. dari pojok barat sampai timur, kami kan seluruh wilayah. Kalau ada program dari negara, kami ikut, deklarasi ini berlaku bagi seluruh anasir atau elemen-elemen JI yang ada,” ungkapnya.

Sebanyak 177 eks anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang ada di wilayah Sumatera Utara menyatakan membubarkan diri di Asrama Haji Medan, Senin (19/8/2024). Mereka membubarkan diri mengikuti para pimpinan Jamaah Islamiyah yang mendeklarasikan pembubaran kelompok teroris itu di Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni lalu.
Sebanyak 177 eks anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang ada di wilayah Sumatera Utara menyatakan membubarkan diri di Asrama Haji Medan, Senin (19/8/2024). Mereka membubarkan diri mengikuti para pimpinan Jamaah Islamiyah yang mendeklarasikan pembubaran kelompok teroris itu di Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni lalu. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Sebanyak 177 Anggota Jemaah Islamiyah Sumut Membubarkan Diri, Nyatakan Kembali ke NKRI

Sebanyak 177 mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) yang ada di wilayah Sumatera Utara menyatakan membubarkan diri.

Mereka membubarkan diri mengikuti para pimpinan Jamaah Islamiyah yang mendeklarasikan pembubaran kelompok teroris itu di Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni lalu. Pembubaran ini diikuti mantan narapidana terorisme dan simpatisan yang ada di Sumatera Utara.

Sebagian dari mereka pernah terlibat bom Natal tahun 2000, perampokan Lippo Bank, penggalangan dana berdirinya negara Jemaah Islamiyah (JI), perampokan bank CIMB Niaga, serta penyerangan Polsek Hamparan Perak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved