2 Kelompok Tani Sempat Konflik Rebutan Lahan, KPH 15 Kabanjahe Sebut 443 Ha Dikelola Hutan Wisata

TRIBUN-MEDAN.COM, PARBULUAN - 2 kelompok tani sempat berkonflik dalam perebutan lahan di Desa Parbuluan I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, Kamis (5/9/2024).

Terkait permasalahan itu, pihak Camat Parbuluan, bersama KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan) 15 Kabanjahe, serta Kapolsek Parbuluan langsung menggelar mediasi dengan mengundang kedua kelompok tani itu hadir di Kantor Camat Parbuluan.

Penelaah Sumber Daya Alam KPH 15 Kabanjahe, Maju Manik mengatakan, sesuai keputusan SK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 6057 tahun 2024.

"Sesuai SK itu, kawasan hutan dikelola Kelompok Tani Hutan Wisata (KTHW) seluas 443 Hektar, " ujar Maju Manik.

Alhasil, kelompok Tani Marsiurupan yang menjadi kontra dari KTHW harus mematuhi SK keputusan tersebut.

Diketahui, Kelompok Tani Hutan Wisata dan Kelompok Tani Marsiurupan sempat berkonflik dengan mengkalim bahwa lahan yang di kelola KTHW masuk dalam kawasan Hak Pengelolaan (HPL) .

Namun, kenyataannya kawasan itu di kelola oleh KTHW, dan Kelompok Tani Marsiurupan harus masuk menjadi anggota KTHW apabila ingin mengelola lahan tersebut.

"Sesuai SK yang dikeluarkan KLHK memang harus ada kesepakatan antara kedua kelompok tani ini untuk bersama-sama mengelola," tegasnya.

Selanjutnya, agar tidak terjadi permasalahan kembali ditengah-tengah masyarakat yang berada dekat dengan kawasan hutan, maka pihaknya esok hari akan menentukan batas - batas mana saja yang di kelola oleh KTHW.

"Maka kami bersama pihak terkait dan kelompok tani akan turun ke lokasi untuk menentukan  batas-batas kawasan hutan yang dikelola KTHW," kata Maju.

(cr7/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan