Berita Medan
Beralih dari Dunia Teknik, Trios Purba Temukan Kesuksesan Lewat Yos Bouquet
Trios mengaku bahkan kebanyakan yang memuji hasil karyanya adalah teman atau kerabat dari orang-orang yang ia berikan bunga.
Penulis: Joy Silvana Aritonang | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN, MEDAN - Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas bouquet atau rangkaian bunga semakin meningkat di kalangan masyarakat Indonesia.
Bukan hanya sebagai hiasan atau hadiah, bouquet kini telah menjadi simbol berbagai momen penting, mulai dari perayaan ulang tahun, pernikahan, hingga ucapan selamat dan simpati.
Meskipun berlatar belakang pendidikan Teknik Mesin, ketika melihat peluang tersebut, Trios Purba berani untuk resign dari pekerjaan sebelumnya dan mendirikan Yos Bouquet.
“Aku merasa lebih aman. Karena sebagai anak teknik bekerja itu ya di lapangan. Awalnya juga aku iseng aja. Suka ngasih sesuatu yang berkesan bagi orang. Nah dari situ aku rasa kayaknya ini bisa jadi cuan,” ucap Trios menceritakan asal muasal mendirikan Yos Bouquet.
Trios mengaku bahkan kebanyakan yang memuji hasil karyanya adalah teman atau kerabat dari orang-orang yang ia berikan bunga.
Di sebuah ruko tepatnya di Jalan Gitar nomor 32, Kecamatan Medan baru, satu demi satu batang bunga bisa disusun menjadi rangkaian bunga yang indah dalam waktu kurang dari satu jam oleh gadis cantik tersebut.
Dengan lihai tangannya melilit pita, membungkus, dan membasahi spons agar bunga tetap segar hingga sampai kepada pelanggan. Tak jarang Trios mengatakan sering tersayat pisau ketika bekerja.
Media sosial menjadi jembatan baginya untuk bisa mengenalkan Yos Bouquet kepada publik.
“Pelanggan aku itu awalnya dari media sosial, tepatnya Instagram. Walaupun awalnya satu-satu. Cuma kalau mau cari pelanggan, kita antar terus kita kasih pelayanan yang bagus jadi nanti mereka bisa kasih tau ke teman-temannya,” jelas Trios.
Yos Bouquet didirikan pada tahun 2015. Sambil bekerja, Trios sering memanfaatkan waktu istirahat makan siangnya untuk mengerjakan pesanan pelanggan.
Dengan waktu istirahat yang hanya 1-2 jam saja, pada saat itu gadis bermata sipit tersebut tak berani menerima pesanan bunga yang banyak.
Dirinya juga mengaku, permintaan pelanggan juga tak begitu variatif berbeda dengan yang sekarang.
“Kadang waktu istirahat kan boleh izin makan, diselingin lah. Karena masih baru, belum banyak yang request aneh-aneh. Makin kemari baru mulai variatif,” ucapnya.
Berangkat dari permintaan pelanggan yang sudah mulai bervariasi, Trios pun juga terbuka untuk mempelajari hal-hal yang baru. Terbukti banyak gebrakan baru yang dilakukan olehnya dalam membuat bouquet.
“Awalnya aku pakai bunga asli, terus sempat viral yang bunga dari kertas, baru lanjut ke kain flanel. Itulah dulu yang paling viral dan diminati banyak orang,” kenang gadis berdarah Batak itu.
| Dari Medan ke Mancanegara: Otten Coffee Bawa Cita Rasa Lokal Melalui LazMall |
|
|---|
| Dalami Penemuan Mayat Pria yang Membusuk di Medan Helvetia, Polisi Temukan 2 Kartu Identitas |
|
|---|
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Trios-Purba-merangkai-bunga-hidup-yang-siap-dikirimkan-kepada-pelanggan.jpg)