Sumut Terkini
Mau Turunin Bra yang Bergantungan di Kantor Desa Serapuh Asli, Satpol PP Malah Bentrok dengan Warga
Warga tetap bersikeras dan meminta kepada Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy untuk mencopot NH dari jabatan sebagai Kepala Desa Serapuh Asli.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Persoalan dugaan selingkuh Kepala Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berinisial NH dengan istri orang lain tak kunjung usai.
Meski NH sudah muncul dihadapan warganya beberapa waktu lalu untuk meminta maaf, namun permintaan maafnya itu ditolak mentah-mentah oleh warganya sendiri.
Warga tetap bersikeras dan meminta kepada Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy untuk mencopot NH dari jabatan sebagai Kepala Desa Serapuh Asli.
Namun hingga sampai saat ini NH masih tetap menjabat sebagai kepala desa.
Teranyar pada, Senin (26/8/2024) pagi, personel Satpol PP Kabupaten Langkat dan warga Desa Serapuh Asli bentrok.
Mereka bentrok tepat di depan kantor Desa Serapuh Asli hingga merembet ke tengah jalan. Sehingga membuat arus lalulintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) terganggu alias macet.
Kedatangan Satpol PP ini ingin menurunkan bra yang begantungan di Kantor Desa Serapuh Asli. Begitu juga dengan spanduk-spanduk yang bergantungan di kantor desa.
Salahsatu spanduk itu bertuliskan "Ganti Pj Bupati Langkat yang tak mampu mencopot kades pelaku asusila Nazrul Hapis".
Tak hanya itu, kondisi kantor desa tampak kotor dengan sampah yang berserakan di halaman.
Hal itu terjadi akibat kemarahan warga Desa Serapuh Asli yang karena sang kades berinisial NH tak dicopot-copot dari jabatan.
Menurut warga desa, NH sudah mengakui perbuatannnya. Namun mengapa Pemerintah Kabupaten Langkat, begitu sulit mencopot NH dari jabatan sebagai kepala desa.
Bentrokan antara Satpol PP dan warga tak terbendung. Aksi dorong-dorongan pun terjadi.
"Yang datang ramai-ramai ini (Satpol PP) ini menurunkan bh (bra) mamak. Ini harga mati. Kalau dia sentuh bh emak-emak, berarti dia nyentuh payudara emak-emak," ujar Yati warga Desa Serapuh Asli, Selasa (28/8/2024).
Yati pun menjelaskan alasan bra yang digantungkan di depan Kantor Desa Serapuh Asli. Menurutnya itu merupakan simbol kemarahan emak-emak, karena NH tak dicopot dari jabatannya.
"Kami menilai Camat, DPRD, Bupati tak bisa menurunkan kades dari jabatannya," ujar Yati.
Warga desa pun mengultimatum, bra akan diturunkan jika NH dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Desa Serapuh Asli.
"Kami bersihkan semua. Tapi kalau belum dicopot, jangan coba-coba sentuh bh (bra) kami," ucap Yati.
Karena tak kondusif, akhirnya personel Satpol PP Langkat pun mengurungkan niatnya untuk menurunkan bra dan spanduk.
Begitu juga warga yang satu persatu mulai membubarkan diri dari sekitaran Kantor Desa Serapuh Asli.
Atas kejadian ini Camat Tanjung Pura, Nawawi belum memberikan komentarnya. Konfirmasi wartawan melalui sambungan seluler sempat dijawab. Namun ia beralasan jaringan tak bagus, sehingga panggilan diputuskan.
Begitu juga dengan Kasatpol PP Langkat, Dameka Singarimbun. Saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler dan pesan singkat WhatsApp, ia pun tak meresponnya.
(cr23/tribun-medan.com)
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Suasana-bentrokan-Satpol-PP-dan-warga-di-depan-Kantor-Desa-Serapuh-Asli.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.