Pesan Perpisahan Cut Intan Nabila, Akhiri Rumah Tangga Saat Anniversary,Minta Maaf ke Armor Toreador

TRIBUN-MEDAN.COM - Inilah pesan perpisahan selebgram Cut Intan Nabila ke Armor Toreador.

Adapun Cut Intan Nabila ucapkan perpisahan saat perayaan ulang-tahun ke-5 pernikahan dengan Armor Toreador.

Ucapan itu dituliskan Cut Intan Nabila melalui akun media sosialnya, Sabtu (24/8/2024).

Di tulisan tersebut Cut Intan Nabila justru mengungkapkan isi hatinya tentang perpisahan dengan backsound lagu Under The Same Moon yang dipopulerkan Myla.

"Apapun yang kita miliki tidak selamanya bersama kita dan pada akhirnya selalu ada batas di setiap perjalanan," tulis Cut Intan Nabila dikutip Minggu (25/8/2024).

Cut Intan Nabila mengucapkan terima-kasih atas bahtera rumah-tangga yang dibangunnya selama 5 tahun yang dilalui bersama Armor Toreador.

"Terima-kasih untuk 5 tahun ini, untuk suka duka dan sakit yang terpendam, maafkan jika cerita kita harus disaksikan oleh kalayak ramai, walaupun tak pernah terucap kata maaf, aku sudah memaafkan," tulis Cut Intan Nabila.

Baca juga: Modus Berikan Pertolongan, Komplotan Pencuri Ini Malah Larikan Motor Korban Begal

Cut Intan Nabila menegaskan ulang-tahun pernikahannya bersama Armor Toreador ini adalah yang terakhir.

"Selamat 5 tahun pernikahan yang terakhir, aku akan terus berusaha kuat untuk kebahagian Afkar, Zara dan Zhea," tulis Cut Intan Nabila.

Sebelumnya, Cut Intan Nabila melaporkan tindakan Armor Toreador setelah selama bertahun-tahun menutupinya ke Polres Bogor, Jawa Barat.

Cut Intan Nabila berharap pengalaman buruknya itu bisa menjadi pelajaran untuk pelaku KDRT lainnya.

"Saya berharap agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mengambil pelajaran dari kasus saya agar tidak terulang kasus-kasus KDRT seperti yang saya alami," kata Cut Intan Nabila.

Saat ini penyidik Polres Bogor telah menetapkan Armor Toreador sebagai tersangka kasus KDRT terhadap Cut Intan Nabila.

Armor dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 44 ayat 2 UU No 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman 10 tahun penjara.

Ia juga dijerat dengan Pasal 80 UU No 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU 23 tahun 2002 terkait kekerasan terhadap anak dengan ancaman 4 tahun 8 bulan ditambah sepertiga.