Wawancara Khusus

Wawancara Khusus : Zakiyuddin Harahap Calon Wakil Walikota Medan

Calon wakil wali kota Medan Zakiyuddin Harahap menyatakan kesiapannya untuk menjajaki Pilkada Medan.

TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Wawancara khusus Zaki dengan pimpinan redaksi Tribun Medan, Iin Sholihin. 

6. Pertanyaan: Kira kira di bidang pendidikan dan kesehatan, mau seperti apa program di medan? 

Jawab:  Kesehatan sudah sangat bagus, masalahnya cuman di RS nya mulai dari pelayanan dan kebersihan, dan ini bukan hanya cakap. Kita harus turun ke sana.
Contohnya RS Pringadi saya tinggal di dekat sana, kalo kebersihan dan pelayanan kurang sekali. Jarang melihat perawatnya senyum, kalo boleh belajar senyum aja 3 bulan. 

Dan ini sering terjadi, dan semua sering masuk berita. Dari dulu mempertanyakan kenapa gak bisa bagus, saya berharap saya bisa hadir disitu, ke kantor ke rumah sakit, karena kalo kita ga disitu gak akan bisa.

Pertanyaan:  Dibanding kan dengan luar negri, di Penang saya jumpa pengelolaan di sana 80 persen warga Indonesia. Bagaimana itu bang? 


Jawab: Saya tau betul RS di sana, dari segi gedung lebih bagus, gedung Pringadi kalo udah masuk Penang dilayani, bersih, gak pernah perawat make sepatu sampai 13 inci.  

Pelayanan dan kebersihan itu yang paling inti, konteksnya adalah SDM. Jangan hanya diladeni ke keluarga nya, ke yang berduit.

Tidak ada boleh perbedaan, apalagi BPJS.
Puskesmas juga sering bilang dokternya gak ada, padahal banyak bidan di Sumut ini, gak semua punya uang ke swasta, mau nyewa aja mereka ga sanggup, jadi ke depan di setiap puskesmas ada ambulan.

Pertanyaan: Ada program kantor di rumah sakit sudah dibahas dengan Rico. 


Jawab : Sudah, ya setiap yang bagus Rico selalu bilang jalankan. 

Pertanyaan : Lalu dengan pendidikan? 

Jawab : Kita kan pemko SD dan SMP, ilmu itu kan dasarnya SD, kalo sekarang SD Negeri sudah tertinggal jauh dengan SD swasta.

Yang kita lihat di daerah Belawan, banyak yang gak mau sekolah, karena banyak nelayan, tapi kita harus hadir di sana, jangan sampai ada yang tidak sekolah.

Tugas Camat Lurah duduk sama mengajak, jangan cuman laporan, disitu kita harus berbuat, harus di cek, kalo kita gak pernah hadir bagaimana kita tau. 

Pertanyaan: Paling enggak menyetarakan negeri dan swasta?


Jawab : Tapi kan ilmu nya sama, tamatan nya mungkin bisa sama, kenapa giliran negeri kok beda? Janganlah generasi ini kan diawal dengan anak anak nya penting, kalo diawal udah berbeda dengan swasta nanti tertinggal. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved