Siapa Marie Antoinette yang Sosoknya Disamakan Warganet dengan Erina Gudono, Mantu Jokowi

Kala itu, Marie Antoinette merasa kesulitan untuk beardaptasi dengan adat dan budaya Prancis.

Dia kerap menulis surat ke Austria yang mengungkapkan kerinduannya terhadap kampung halaman.

"Ibuku tersayang. Saya selalu menangis saat membaca suratmu," demikian penggalan salah satu isi surat Marie Antoinette kepada ibunya.

Pada 1774, Marie Antoinette naik takhta menjadi Ratu Prancis setelah Louis XV meninggal.

Besarnya cinta Raja Louis XVI pada Marie Antoinette kemudian membuat sang ratu diizinkan mengambil sejumlah peran di istana.

Peran-peran yang diduduki Marie Antoinette ini belum pernah diberikan kepada dua permaisuri sebelumnya.

Baca juga: Profil dan Biodata Brigjen Mukti Juharsa yang Namanya Muncul dalam Sidang Korupsi Timah Harvey Moeis

Dilansir dari laman resmi Museum Nasional Versailles, Perancis, Marie Antoinette menikmati hiburan dan berperan dalam memilih pertunjukan yang akan diadakan di istana.

Marie Antoinette dikenal sebagai permaisuri yang menyukai pesta dansa, serta sering mengundang seniman serta temannya di istana.

Selain itu, Marie Antoinette juga memperhatikan pakaian yang ia kenakan dan sering memilih gaun dan gaya rambutnya sendiri.

Kebiasaannya hidup mewah dan terus berpesta juga membuat rakyat menjuluki Marie Antoinette sebagai "Nyonya Defisit".

Karena terlalu muda untuk berada di istana, ia akhirnya melakukan banyak kesalahan yang mencoreng namanya dalam sejarah Perancis.

Marie Antoinette juga terkenal dengan frasanya "let them eat cake" (biarkan mereka memakan kue) di saat masyarakat Prancis sedang kesulitan ekonomi.

Baca juga: Profil Mayjen TNI Mohamad Hasan, Eks Pengawal Jokowi Mantan Danjen Kopassus Kini Jadi Pangkostrad

Dipenggal Rakyat

Marie Antoinette memiliki akhir kisah hidup yang tragis.

Namanya selalu dikaitkan dengan kemerosotan otoritas moral monarki Perancis pada tahun-tahun terakhir rezim kerajaan Perancis.

Kegemaran Marie Antoinette menghambur-hamburkan kekayaan ketika rakyat Perancis banyak yang menderita, melahirkan Revolusi Perancis yang terkenal.