Berita Viral

Viral Warga Borbor Upacara HUT RI di Jalanan Rusak, Begini Respons Bupati Toba

Bupati Toba Poltak Sitorus menanggapi postingan di media sosial yang memperlihatkan warga sedang ikuti acara HUT ke-79

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Tangkapan layar dari media sosial soal upacara HUT ke-79 RI yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Borbor di jalanan rusak, digenangi air. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Bupati Toba Poltak Sitorus menanggapi postingan di media sosial yang memperlihatkan warga sedang ikuti acara HUT ke-79 RI di jalanan rusak yang berada di Kecamatan Borbor pada Sabtu (17/8/2024).

Tanggapan tersebut ia sampaikan saat talk show di radio yang ada di Toba, Senin (19/8/2024) malam. Ia jelaskan soal capaian infrastruktur. Menurutnya, sebagian besar perbaikan jalan rusak di daerah perkotaan telah dilakukan seperti Balige, Laguboti dan Porsea.

Terkhusus di daerah Laguboti, Poltak Sitorus menyebut bahwa perbaikan jalan di daerah Kota Laguboti tidak pernah tuntas, baru dimasa kepemimpinannya kondisi jalan di Kota Laguboti bisa tuntas.

Selanjutnya, ia menanggapi viralnya video upacara pengibaran bendera di jalan rusak oleh sejumlah masyarakat Kecamatan Borbor.

Dirinya menyebut, selama ini terus disuarakan kepada Gubernur Sumut.

Saat perayaan HUT ke-79 RI, warga Kecamatan Borbor merayakannya di atas jalanan rusak dan digenangi air.

Dalam video amatir tersebut, terlihat warga sekitar mengibarkan Bendera Merah Putih sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya. Upacara ini berlangsung di ruas jalan  Borbor - Sipahutar, penghubung Kabupaten Toba dan Taput.

Upacara pengibaran bendera tersebut diinisiasi Forum Perjuangan Masyarakat Habornas (Forpemas) sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap bangsa ini.

Di sisi lain, mereka juga ingin merasakan kemerdekaan dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan. Selama Indonesia merdeka, mereka tak pernah mengalami pembangunan infrastruktur yang bagus secara menyeluruh.

Jalan tersebut merupakan jalan propinsi yang rusak lebih dari 30 tahun setelah beralih status dari jalan kabupaten ke jalan propinsi.

"Kami dari Desa Pangururan 1, kami beritahukan bahwa jalan ini jalan propinsi. Inilah kondisi kami bahwa jalan ke kawasan kami ini rusak," kata Koordinator Lapangan Paradon Pasaribu, Sabtu (17/8/2024).

Mereka mengaku sedih saat melihat kondisi jalanan tersebut.

"Indonesia telah merdeka, namun kami seakan dianaktirikan," katanya.

Maka, mereka berharap kepada presiden, pemerintah pusat dan daerah agar memberikan perhatian serius terhadap perbaikan infrastruktur jalan tersebut.

"Maka, tolonglah kami Pak Jokowi, presiden terpilih Pak Prabowo, Gubernur Sumatera Utara, dan bupati Toba supaya memperhatikan jalan kami ini supaya masyarakat yang ada di Desa Rianiate, Pardomuan Nauli, Janji Maria, Pangururan I hingga III dapat menikmati kemerdekaan," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved