Berita Nasional

Pantas Hukuman Para Terpidana Vina Cirebon Berat, Ternyata Ada Bukti Ini Diungkap Penasihat Kapolri

Bukti tersebut baru disadari oleh Penasihat Kapolri Aryanto Sutadi. Ia mengaku, wajar saja para terpidana Kasus Vina Cirebon dijatuhi hukuman berat.

Kolase TribunJakarta
Irjen Pol Purn, Aryanto Sutadi dan keenam terpidana Kasus Vina. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ternyata ada bukti lain yang membuat para terpidana Kasus Vina Cirebon dijatuhi hukuman berat.

Bukti tersebut baru disadari oleh Penasihat Kapolri Aryanto Sutadi.

Ia mengaku, wajar saja para terpidana Kasus Vina Cirebon dijatuhi hukuman berat.

Menurut Aryanto, hakim saat persidangan kasus Vina Cirebon tahun 2016 tak hanya memutus berdasarkan keterangan saksi saja.

Tapi juga berdasarkan ekstraksi Hp milik Vina.

Diakui Aryanto Sutadi, pihaknya baru sadar tentang adanya bukti chat yang membuat para terpidana dihukum berat.

Bukti chat tersebut berasal dari hasil ekstraksi handphone Vina ternyata tidak dijadikan sebagai alat bukti dalam kasus Cirebon 2016.

Beda Jauh Usai 8 Tahun Dipenjara, Begini Tampang Terbaru Terpidana Kasus Vina, Berharap Bebas
Beda Jauh Usai 8 Tahun Dipenjara, Begini Tampang Terbaru Terpidana Kasus Vina, Berharap Bebas (Instagram)

Saat sidang kasus Vina 2016 silam, tak ada saksi ahli yang khusus menjelaskan tentang bukti chat tersebut.

Meski tak dijadikan alat bukti, namun Penasihat Ahli Kapolri Aryanto Sutadi menekankan bahwa kesalahan bukan dilakukan oleh penyidik kasus Vina Cirebon, melainkan jaksa penuntut umum.

Aryanto Sutadi menerangan kewenangan penggunaan bukti di sidang kasus Vina Cirebon berada di tangan jaksa penuntut umum (JPU).

"Kalau yang namanya data sudah disampaikan ke jaksa untuk pembuktian maka digunakan atau tidak sudah kewenangan JPU. Karena penyidik hanya menyiapkan bahan yang akan dimasak, selengkap mungkin, yang memasak itu pak jaksa disodorkan ke pak hakim," kata Aryanto Sutadi, melansir dari Tribun Jabar.

Kini Aryanto Sutadi mengatakan baru menyadari alasan Hakim menjatuhkan vonis seumur hidup pada terpidana kasus Vina Cirebon.

Menurutnya pertimbangan Hakim bukan hanya bukti yang sederhana.

"Saya baru ngeuh (sadar) sekarang ternyata yang selama ini saya tanda tanyakan, pak Hakim kok hanya dengan bukti sesimple itu kemudian dia manjatuhkan hukuman berat. Sekarang oh pantesan," kata Aryanto Sutadi.

Aryanto Sutadi mengatakan rupanya Hakim juga mempertimbangkan bukti ekstraksi handphone Vina.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved