Berita Medan
Kadishub Medan Tegaskan Penumpang Bus AKDP di Jalan Jamin Ginting Bisa Naik di Pasar Induk Lau Cih
Menurut Iswar, saat ini rute bus AKDP itu dari Simpang Selayang, langsung menuju Pasar Induk Lau Cih, Pasar Turi hingga ke Pinang Baris.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis memastikan, tempat menaikkan dan menurunkan penumpang seluruh Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Jamin Ginting dipindahkan secara tetap ke Pasar Induk Lau Cih.
Iswar menerangkan, pemindahan tempat menaikkan dan menurunkan penumpang itu, bukan dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) saja, tetapi aturan itu berlaku untuk selamanya.
Menurut Iswar, saat ini rute bus AKDP itu dari Simpang Selayang, langsung menuju Pasar Induk Lau Cih, Pasar Turi hingga ke Pinang Baris.
"Perubahan rute itu sudah ditetapkan. Tidak akan ada perubahan rute lainnya," jelasnya, Senin (19/8/2024).
Iswar berharap, masyarakat dan pihak bus AKDP bisa mengikuti aturan yang berlaku.
Apalagi, saat ini bus Trans Metro Deli sudah diberlakukan secara gratis dan ada perpanjangan rute.
"Tujuan kita perpanjangan rute bus TMD agar mempermudah masyarakat yang hendak ke Karo menggunakan bus AKDP," katanya.
Hari Pertama TMD Gratis Busnya Terlambat
Transportasi umum Trans Metro Deli (TMD) Kota Medan mulai digratiskan untuk masyarakat, Senin (19/8/2024).
Pantauan Tribun Medan, penumpang di setiap halte-halte pemberhentian TMD banyak.
Misalnya di halte TMD Balai Kota dengan tujuan Pinang Baris dan Belawan.
Banyak penumpang yang duduk menunggu bus tersebut.
Namun, dalam halte tersebut tidak ada kapan jadwal jam keberangkatan dan kedatangan bus TMD.
Para penumpang ini pun sudah mengetahui jika naik bus TMD sekarang tidak berbayar.
Kebanyakan mereka mengetahui dari sosial media.
Misalnya Dewi, penumpang yang datang dari Amplas ini mengetahui jika naik TMD sekarang gratis. Namun, dirinya mengaku tidak meyakini informasi tersebut.
"Awalnya sudah tahu dari sosmed, tapi enggak yakin. Kebetulan hari ini mau ke Belawan, jadi kita coba, ternyata supir TMD bilang kalau gratis," ucapnya saat ditemui Tribun Medan di halte TMD Balai Kota.
Dikatakan Dewi, dirinya memang penumpang tetap dari mulai buka, Berbayar dan kembali di gratiskannya TMD.
"Memang saya kemana-mana selalu naik TMD. Tapi itulah meskipun gratis, kami harap pelayanannya tetap bagus," jelasnya.
Menurut Dewi, dirinya mendukung penuh bus TMD gratis untuk masyarakat.
"Kalau bisa selamanya gratis. Tapi itulah kami minta pelayanannya lebih di tingkatkan lagi," ucapnya.
Menurutnya di hari pertama penggunaan bus gratis, TMD terkesan lambat datang.
"Saya sudah nunggu setengah jam, tapi enggak datang-datang. Maunya walaupun gratis, pelayanan dan fasilitasnya tetap bagus," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan penumpang yang datang dari Pinang Baris, Mawar (nama samaran).
Dikatakannya, biasanya TMD datang setiap 10 menit sekali.
"Ini kita sudah ada satu jam menunggu, tapi TMD nya enggak datang. Sama saja, ini buat kami telat berangkat kerja. Maunya kalau pun gratis pelayanan tetap bagus," ucapnya.
Dikatakannya, untuk jadwal rute perpanjangan yang baru pun belum ada di tempel di setiap halte.
"Tadi juga tidak ada petugas yang berjaga di halte ini untuk info jam berapa datang bus TMD nya," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis bersuara. Namun, ia tidak merincikan, apa yang menjadi kendalanya.
Dikatakan Iswar, bukan hanya penumpang di halte Balai Kota saja. Namun beberapa halte juga mengalami keterlambatan.
"Jadi begini, Headway (waktu antara dari halte ke halte itu 15 menit. Tadi pagi juga daerah Tuntungan ada keterlambatan," jelasnya.
Untuk TMD dari arah Tuntungan, kata Iswar mengalami keterlambatan 40 menit.
"Terlambatnya 40 menit itu," katanya.
Diketahui, rute tempat menaikkan dan menurunkan penumpang bus AKDP di Jalan Jamin Ginting sudah dipindahkan sejak beberapa waktu lalu.
Awal mulanya bus AKDP ini menaikkan dan menurunkan penumpang itu di Jalan Jamin Ginting, kemudian beberapa waktu lalu dipindahkan ke Terminal Pinang Baris.
Akibatnya para supir bus AKDP ini mengadakan aksi blokade Simpang Selayang.
Kendati ada aksi tersebut, Pemko tetap mewajibkan para supir dan pemilik travel untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di Pinang Baris.
Sementara Pantauan Tribun Medan, Senin (19/8/2024), sejak menaikkan dan menurunkan penumpang dipindahkan, Jalan Jamin Ginting jadi lebih lancar dan longgar.
Hanya saja memang, masih terlihat beberapa bus AKDP yang tetap nekat menaikkan dan menurunkan penumpang di jalan tersebut
Sementara beberapa loket di Jamin Ginting terlihat tertutup dan masih disegel.
Meski disegel, ada beberapa loket yang tetap buka dan penumpang tetap menunggu busnya datang ke loket
(cr5/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sejumlah-penumpang-membeli-tiket-di-loket-salah-satu-bus-AKDP-tujuan-Karo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.