Medan Terkini

7 Langkah Antisipasi yang Disiapkan Dinkes Sumut untuk Mencegah Penyakit Cacar Monyet

Dunia kesehatan dihadapkan darurat kesehatan global terkait wabah Mpox atau cacar monyet.

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Plt Kadis Kesehatan Sumut, Basarin Yunus Tanjung 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dunia kesehatan dihadapkan darurat kesehatan global terkait wabah Mpox atau cacar monyet.

Dinas Kesehatan Pemprov Sumut sudah berkoordinasi dengan lembaga terkait sebagai langkah antisipasi. 

Plt Kadis Kesehatan Pemprov Sumut, Basarin Yunus Tanjung menyampaikan 7 langkah penting untuk melindungi masyarakat Sumut.

Hal ini jadi perhatian serius karena wabah ini terbilang bisa mematikan dan menyebar cepat.

"Ada 7 langkah-langkah antisipasi M-Pox Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara," kata Basarin Yunus Tanjung kepada Tribun Medan, Sabtu (17/8/2024) 

1. Memantau perkembangan situasi dan informasi M-Pox melalui website https://infeksiemerging.kemkes.go.id

2. Melaksanakan pencegahan, deteksi dan respon mengacu pada Pedoman Pencegahan dan Pengendalian M-Pox

3. Memantau, melaporkan dan memastikan kasus sesuai dengan definisi operasional jika ada melalui laporan EBS ( Event Bases Surveilance) = Surveilans Berbasis Kejadian di aplikasi SKDR dan PHEOC ( Public Health Emergency Operation Center)

4. Jika ada kasus suspek M-Pox mengirimkan spesimen kasus ke laboratorium rujukan nasional

5. Jika ada kasus menindaklanjuti laporan penemuan kasus suspek/ probable/ konfirmasi dari fasyankes dengan melalukan investigasi 1 x 24 jam termasuk melakukan pelacakan kontak erat kasus

6. Menyebarluaskan informasi atau melakukan KIE tentang M-Pox kepada masyarakat dan fasyankes di wilayah prov sumut.

7. Meningkatkan komunikasi risiko terutama menyasar kelompok berisiko terjadi penularan M-Pox seperti polulasi kunci ( LSL, WPS, Waria dan Penasun) dan juga populasi khusus seperti pasangan populasi kunci, bumil, pasangan ODHIV, pelanggan PS. 

Basarin Yunus Tanjung memastikan, untuk saat ini belum ada kasus cacar monyet di Provinsi Sumatera Utara. Namun, dia meminta agar semua pihak terkait tetap waspada. 

"Berdasarkan laporan belum ada ditemukan untuk di Sumatera Utara. Kita tetap waspada menjaga kesehatan, pergaulan, dan interaksi sosial," katanya kepada Tribun Medan. 

Sebagai informasi, Mpox atau cacar monyet dapat menyebar cepat melalui kontak dekat. Biasanya menyebabkan gejala ringan seperti flu serta lesi berisi nanah pada kulit tubuh.

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Kondisi darurat ini merupakan penetapan kedua kalinya dalam dua tahun terakhir. Wabah infeksi virus yang bermula di Republik Demokratik Kongo dan kini menyebar ke negara-negara lainnya.

Dikutip dari laman resmi WHO di Jakarta, Jumat, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penyebaran cacar monyet berisiko menyebar lebih luas sampai ke luar Afrika.

"(Mengingat) wabah grup cacar monyet di Kongo dan negara-negara lain di Afrika, jelas bahwa respon internasional yang terkoordinasi diperlukan guna menghentikan wabah-wabah ini dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Tedros.

Virus Mpox dilaporkan di Kongo lebih dari satu dekade (selama 10), kasusnya selalu naik. Dia melaporkan bahwa tahun lalu, kasusnya naik secara signifikan, dan pada 2024 terdapat 15.600 kasus dan 537 kematian, lebih dari total pada tahun lalu.

Saban minggu lalu, Tedros mencanangkan proses penggunaan vaksin darurat untuk cacar monyet. ebagai upaya memberikan akses ke vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang belum mengajukan persetujuan regulasi nasional.

(*/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved