TRIBUN WIKI

7 Drama Korea yang Bikin Kamu Makin Paham Tentang Kesehatan Mental

7 drama Korea yang mengangkat isu kesehatan mental. Dijamin bakal seru dan menambah pengalaman mu dalam hal penataan diri

|
Editor: Array A Argus
Netflix
Daily Dose Of Sunshine 

Dalam drama ini, mereka memiliki usaha keluarga milik ayahnya, yaitu mengemas barang-barang yang ditinggalkan oleh orang meninggal.

Drama ini tidak hanya mengisahkan tentang kematian, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perasaan kehilangan dan cara seseorang menghadapinya.

Melalui karakter Geu-ru, penonton dapat melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Setiap barang yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal memiliki kisah dan arti yang berbeda.

Move to Heaven tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan yang mendalam tentang pentingnya menghargai hidup dan orang-orang di sekitar kita.

Drama ini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang orang-orang dengan disabilitas, seperti Geu-ru, dan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Drama Netflix ini juga menghadirkan berbagai spektrum masalah sosial di Korea Selatan seperti bullying, kekerasan dalam rumah tangga, perkelahian ilegal, perjudian, dan orang-orang terlantar.

Pesan postifif yang dapat di ambil dari drama ini adalah menghargai setiap momen yang kita miliki bersama orang-orang tercinta. 

5. Kill Me, Heal Me

Kill Me, Heal Me adalah serial televisi Korea Selatan tahun 2015 yang dibintangi oleh Ji Sung, Hwang Jung-eum, Park Seo-joon, Oh Min-suk, dan Kim Yoo-ri.

Drama ini mengisahkan seorang anak dari pengusaha kaya raya, Cha Do-hyun yang memiliki 7 kepribadian akibat trauma masa kecil.

Drama ini berhasil menyita perhatian penonton dengan penggambaran mendalam tentang gangguan identitas disosiatif (DID).

Perjuangannya untuk mengendalikan kondisi tersebut menjadi inti cerita yang menarik dan penuh emosi.

Drama ini tidak hanya menyajikan kisah yang menghibur, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang DID, sebuah kondisi mental yang seringkali masih dianggap tabu.

"Kill Me, Heal Me" tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga mendapatkan pujian dari kritikus atas penggambaran yang sensitif terhadap isu kesehatan mental.

Drama ini berhasil membuka diskusi tentang DID dan mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental.

6. Be Melodramatic (2019)

Bosan dengan drama Korea yang terlalu manis?

Be Melodramatic menawarkan kisah yang lebih realistis dan relatable tentang kehidupan sehari-hari.

Satu diantara karakter utama, Lee Eun Jung, diperankan oleh Jeon Yeo Been, digambarkan sebagai seorang sutradara dokumenter yang berjuang dengan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) akibat trauma masa lalu.

Ia mengalami halusinasi tentang mantan pacarnya yang telah meninggal, sebuah gambaran yang sangat realistis mengenai dampak PTSD pada kehidupan sehari-hari.

Melalui karakter Lee Eun Jung, Be Melodramatic berhasil mengangkat kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.

Selain PTSD, drama ini juga menyentuh tema-tema lain seperti kecemasan dan depresi yang seringkali dialami oleh perempuan di usia 30-an.

Dengan penggambaran yang sensitif dan realistis, Be Melodramatic berhasil membuka diskusi tentang kesehatan mental dan mendorong lebih banyak orang untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Be Melodramatic tidak hanya menghibur, namun juga memberikan pesan yang berharga tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

Drama ini membuktikan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan bahwa tidak ada yang salah dengan mencari bantuan ketika kita membutuhkannya.

7. Its Okay Thats Love

Drama ini bercerita tentang seorang penulis novel misteri yang juga seorang pembawa acara radio yang cukup terkenal. 

Jang Jae Yeoul, pernah mengalami masa lalu yang kelam sebab ketika masih kecil pernah dilecehkan.

Itu membuat ia menjadi pribadi yang misterius dan menyebalkan.

Selain itu ia juga mengidap gangguan obsessive compulsive disorder dan harus melawan skizofernia yang menyebabkan penderitanya berhalusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Dibalik itu juga seorang psikiater Ji Hae Soo yang menderita phobia seksual karena dulu menyaksikan perselingkuhan ibunya, yang membuat iya mengalami gangguan kecemasan sekaligus sentimen terhadap hubungan percintaan.

Kisah mereka dimulai dengan pertemuan yang kurang menyenangkan di sebuah acara talkshow, yang menyebabkan konflik di antara mereka.

Namun, ketika Jang Jae Yeol pindah rumah, takdir mempertemukan mereka kembali sebagai teman sekamar.

Tinggal bersama membuat mereka sering bertemu dan seiring berjalannya waktu, keduanya mulai saling menyembuhkan luka emosional masing-masing.

Dari hubungan yang penuh ketegangan, berkembang menjadi kasih sayang yang tulus.

Drama It's Okay, That's Love dengan cerdas menggambarkan kompleksitas gangguan kesehatan mental melalui karakter-karakternya.

Penonton diajak untuk memahami bahwa gangguan mental bukanlah hal yang bisa diabaikan, melainkan membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

Drama ini juga menunjukkan pentingnya dukungan dan cinta dalam proses penyembuhan seseorang yang mengalami gangguan mental.(tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang FISIP Universitas Medan Area (UMA) Handayani Berutu

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved