Berita Viral

NENEK Pengemis Ketahuan Punya Rumah Mewah, Bantah Dipaksa Anak Hingga Butuh Beli Obat

Pengemis tersebut membenarkan bahwa dirinya memang meminta-minta untuk membeli obat. Tetapi dirinya membantah dipaksa anaknya untuk mengemis.

BanjarmasinPost.com
NENEK Pengemis Ketahuan Punya Rumah Mewah, Bantah Dipaksa Anak Hingga Butuh Beli Obat 

TRIBUN-MEDAN.com - Nenek pengemis ketahuan punya rumah mewah.

Ia membantah dipaksa anaknhya hingga butuh beli obat.

Pengemis lansia di Muara Karang, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi sorotan karena ternyata memiliki rumah yang dinilai bagus.

Baca juga: TWS Xiaomi Buds 5 Dibanderol dengan Harga Rp 1 Jutaan, Berikut Spesifikasi Unggulannya

Belakangan ini, sebuah video menayangkan seorang pengemis lansia meminta-minta dari dalam bajaj beredar viral.

Dalam video yang beredar, narasinya menyebutkan bahwa nenek tersebut meminta uang kepada orang sebesar Rp50.000  untuk membeli obat.

Apabila nenek itu enggan meminta-minta, disebutkan bahwa ia akan dimarahi oleh anaknya yang berada di dalam bajaj.

Sejak video itu viral, warganet menduga bahwa pengemis lansia itu dipaksa oleh anaknya yang berada di dalam bajaj.

Namun ternyata, pengakuan pengemis lansia itu berbeda dengan dugaan warganet.

Baca juga: Pasangan Andika Hazrumy-Nanang Supriatna Didukung Golkar Maju Pilkada Kabupaten Serang 2024

Pengemis tersebut membenarkan bahwa dirinya memang meminta-minta untuk membeli obat.

Tetapi dirinya membantah dugaan bahwa ia dipaksa oleh anaknya untuk mengemis.

"Dia enggak pernah pukul-pukul saya, enggak ada masalah apapun," kata pengemis lansia tersebut, dikutip dari YouTube Pratiwi Noviyanthi via TribunJabar.com, Rabu (31/7/2024).

"Saya minta tolong sama orang untuk beli obat," tambah dia.

Pengemis lansia itu sadar bahwa dirinya tidak seharusnya meminta-minta.

SOSOK Lansia Pengemis Tinggal di Rumah Mewah, Penghasilannya Capai Rp11 Juta, Anak Menunggu di Cafe
SOSOK Lansia Pengemis Tinggal di Rumah Mewah, Penghasilannya Capai Rp11 Juta, Anak Menunggu di Cafe (BanjarmasinPost.com)

Tetapi, kondisi ekonominya yang memaksa bahwa ia harus ke jalanan mengharapkan belas kasih orang lain.

"Saya minta paksa atau marah pun enggak pernah, suara saya kecil, enggak ada. Gitu aja, enggak ada paksa-paksa," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved