Berita Viral
SOSOK Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes Akan Bina Joni: Ada Terapi Bisa Tingkatkan Tinggi Badan
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes bertemu dengan Joni di Makorem 161/Wirasakti, Kupang.
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes akan membina Yohanes Ande Kala atau Joni.
Hal itu karena Joni mengaku yang penting bisa menjadi tentara.
Joni juga mengaku akan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk TNI berikutnya.
"Saya yang penting menjadi tentara, nanti saya akan mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebagai persiapan untuk tes masuk nanti (tahap kedua),"ujar Joni.
Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyampaikan, Joni bakal menjalani terapi untuk menambah tinggi badan.
"Ada terapi yang akan diberikan, saya sudah tanya-tanya dan bisa untuk meningkatkan tinggi badan, nanti akan kita terapkan ke Joni," ujar Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Rabu (7/8/2024).
Nunes berjanji membantu Joni bersiap mengikuti tes TNI.
Menurut Nunes, ada sejumlah jalur tes agar menjadi TNI. "Saya akan bina dia, saya akan mempersiapkan dia nanti kemudian kita tanya dia, mau tes di mana, kan kita ada Bintara, ada Tamtama dan ada Wamil. Nah, kalau mau Wamil kita akan arahkan ke Universitas Pertahanan Atambua, nanti akan kita arahkan," kata Nunes.
Nunes mengatakan tinggi badan Joni 155,8 sentimeter. Sementara, syarat minimal untuk lolos tes TNI adalah 163 sentimeter.
"Memang kemarin masalahnya di tinggi badan, Joni tinggi badan hanya 155,8 sentimeter, sementara ada juga yang tinggi badannya 162,9 sentimeter tetapi tidak lolos juga, padahal syaratnya 163 sentimeter, ya kita tetap berpegang teguh pada syarat yang ada,"pungkas Nunes.
Jika tetap tak lolos tes Bintara karena tinggi badan, Joni akan disiapkan untuk mengikuti tes di Universitas Pertahanan. "Joni dapat mengikuti tes jalur khusus untuk kejuruan atau keahlian pada akhir Agustus 2024".
Penjelasan TNI AD
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI Angkatan Darat (AD), Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan, faktor tinggi badan menjadi alasan Yohanes Ande Kala atau akrab disapa Joni, tidak lulus seleksi.
Sebagai informasi, Joni adalah bocah pemanjat tiang bendera di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dulu sempat dijanjikan Presiden Joko Widodo untuk diterima menjadi anggota TNI.
Video Joni sedang memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan bendera yang nyaris jatuh saat upacara kemerdekaan di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT pun viral pada 2018, saat dirinya masih SMP.
Joao Xavier Barreto Nunes
Danrem 161/Wirasakti Kupang
Joni gagal masuk TNI
Danrem Bina Joni untuk Tes TNI
Yohanes Ande Kala
| VIRAL Guru Honorer Pilu Bongkar Slip Gaji Selama Ngajar, Cuma Dapat Rp66 Ribu Tiap Bulan |
|
|---|
| NASIB Pemulung di Bekasi Tewas Akibat Potong Peluru Tank yang Ditemukan, Polisi: Rencana Mau Dijual |
|
|---|
| MENKEU Purbaya Tegaskan Kenaikan Gaji PNS 2026 Tergantung Kualitas SDM Masing-Masing: Kita Nilai |
|
|---|
| USAI Syok Levi Selingkuhan Suaminya, Istri Sah AKBP Basuki Jadi Ikut Diperiksa Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| PANTAS Hamzah Hamid Anggota DPRD Tolak Pengaspalan Depan Rumah, Ternyata Masih Mulus Baru Diperbaiki |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Danrem-dan-Joni.jpg)