Sumut Memilih

Status Petahana di Pilkada Karo Memprihatinkan, Ini Kata Pengamat

Salah satunya ialah perbicaraan tentang petahana yang saat ini masih belum jelas apakah memiliki "kapal" untuk kembali maju di periode ini. 

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/NASRUL
Koordinator Kabupaten Karo dari Akademi Pemilu dan Demokrasi, Abraham Tarigan, saat ditemui di kawasan Kabanjahe, Kabupaten Karo, belum lama ini. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Suasana menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Karo masih terus jadi perbincangan hangat.

Salah satunya ialah perbicaraan tentang petahana yang saat ini masih belum jelas apakah memiliki "kapal" untuk kembali maju di periode ini. 

Pasalnya, sampai saat ini yang sudah terlihat di masyarakat hanya nama-nama baru yang sudah gencar menebar pesona kepada masyarakat.

Berbanding terbalik dengan petahana baik Bupati Karo Cory br Sebayang maupun Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting, yang tampak kendor gairahnya untuk kembali menjaring simpati dari masyarakat. 

Tak hanya itu, keduanya juga saat ini santer terdengar kabar dimana baik Cory maupun Theopilus masih kewalahan untuk mencari partai yang akan memboyongnya maju di Pilkada 2024.

Seperti Cory, yang meskipun merupakan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karo tampak masih belum ada tanda partainya akan membawanya maju. 

Hal serupa juga dialami oleh Theopilus, dimana ia merupakan kader dari DPD Golkar Sumut namun tampaknya di Kabupaten Karo partai berlambang pohon beringin ini sudah punya nama selain Theopilus yang akan dibawa di Pilkada ini.

Terbukti, Partai Golkar Karo telah memamerkan satu nama Bacalon Bupati Karo melalui billboard yang dipasang di salah satu titik di Kecamatan Kabanjahe. 

Kondisi ini tentunya menjadi perhatian semua masyarakat, tak terkecuali para tokoh politik yang ada di Kabupaten Karo.

Salah satunya ialah Koordinator Kabupaten Karo dari Akademi Pemilu dan Demokrasi, Abraham Tarigan. 

Saat dimintai komentarnya, Abraham mengaku saat ini memang tampak nasib petahana masih di ujung tanduk.

Dimana, masih belum santer terdengar akan kembali maju di Pilkada 2024.

"Kalau kita lihat, memang masih kurang terdengar ini Petahana akan maju atau tidak. Tapi ya inilah dinamika politik yang sifatnya itu dinamis," ujar Abraham, Senin (5/8/2024). 

Diungkapkan Abraham, perihal kondisi ini dirinya melihat dari kacamatanya ia mengaku jika untuk petahana ada beberapa faktor yang membuat akan terseok-seok untuk melaju ke Pilkada.

Dimana, salah satu faktornya adalah adanya janji-janji politik yang ditebar oleh keduanya saat periode lalu namun belum juga terbukti sampai habis masa periode jabatannya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved