Breaking News

Pemko Siantar

Bawang dan Cabai Merah jadi Sorotan di Siantar, Pemko Catat Deflasi 0,31 Persen

Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,31 persen (mtm) pada bulan Juli 2024. Untuk

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Dedy Kurniawan
Ho/Tribun-Medan.com
Sosok Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani menyalurkan beras bulog 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,31 persen (mtm) pada bulan Juli 2024. Untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut) deflasi -0,82 persen, dan secara nasional juga mengalami deflasi -0,18 persen.

 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar Zulfan pada Minggu (4/8/2024) menerangkan, komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar di Kota Pematangsiantar antara lain, Bawang Merah -0,21 persen, Cabai Merah -0,20 persen, Daging Ayam Ras -0,09 persen, Tomat -0,08 persen, dan Jeruk -0,05 persen. 

Baca juga: Memperingati HUT ke-79 Pengayoman, Lapas Lubukpakam Gelar Donor Darah: Wujud Kepedulian Kami

Baca juga: Ciptakan Kemanan dan Ketertiban, Bhabinkamtibmas Polres Pematangsiantar Hadiri Rapat Pleno DPHP

Sedangkan komoditas dengan andil inflasi terbesar di Kota Pematangsiantar yaitu: Sigaret Kretek Mesin 0,09 persen, ⁠Beras 0,07 persen, ⁠Biaya SMP 0,06 persen, ⁠Biaya SD 0,04 persen, dan ⁠Tuak 0,04 persen.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Pematangsiantar Muqorobin, terjadinya deflasi khususnya pada penurunan harga cabai merah dan bawang merah disebabkan faktor meningkatnya stok akibat panen raya cabai merah dan bawang merah di wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. 

 

Di sisi lain, lanjutnya, peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kota Pematangsiantar semakin matang dengan mampu mempersiapkan kemungkinan kenaikan harga pada Semester II 2024 dengan mengadakan kegiatan pasar murah, Kerja Sama Antar Daerah (KAD), rapat koordinasi, dan High Level Meeting (HLM), serta gerakan tanam. 

 

Sementara itu, kenaikan harga beras secara tren historis diperkirakan akan naik selama Semester II 2024, di mana harga berfluktuasi mengikuti kondisi pasokan panen beras.

Baca juga: Ciptakan Kemanan dan Ketertiban, Bhabinkamtibmas Polres Pematangsiantar Hadiri Rapat Pleno DPHP

Sebelumnya, Juni 2024 Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,55 persen. Kondisi ini menempatkan Kota Pematangsiantar menjadi terbaik dua di Provinsi Sumut dalam hal pengendalian inflasi, di bawah Kabupaten Labuhanbatu yang sama-sama merupakan wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar. 

 

Atas prestasi tersebut, TPID Kota Pematangsiantar diminta memperkuat sinergi dan koordinasi, sehingga inflasi tetap terkendali.

 

Hal itu disampaikan Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA saat membuka HLM TPID Kota Pematangsiantar Tahun 2024, di Lantai 4 KPw BI Pematangsiantar, Jalan Adam Malik, Rabu (10/7/2024).

 

Atas terkendalinya inflasi di Kota Pematangsiantar, dr Susanti mengucapkan terima kasih kepada BI dan Forkopimda.

Baca juga: VIRAL, Tenda Pesta Berubah Jadi Tenda Takziah, Pengantin Wanita Meninggal Jelang Resepsi

"Ini berkat kerja sama kita sehingga inflasi terkendali," kata dr Susanti.

 

Dilanjutkan dr Susanti, sudah menjadi tugas TPID untuk memantau harga bahan pokok di pasaran secara kontinyu, monitoring stok dan juga harga, serta menggelar inspeksi mendadak (sidak) pasar dan pasar murah.

Melalui HLM TPID, dr Susanti berharap tercipta langkah-langkah atau atau program yang dapat mengantisipasi gejolak harga dan mendorong Kerja Sama Antar Daerah (KAD). 

 

(alj/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved