Berita Viral
Terkuak Bukan Cuma Sekali, Meita Irianty Juga Pernah Aniaya Bayi 6 Bulan, Kini Dipolisikan
Kasus penganiayaan bayi dua tahun di Depok, Jawa Barat ternyata sudah terjadi berulang kali. Daycare bernama Wensen School kembali membuat sorotan di
TRIBUN-MEDAN.com - Kasus penganiayaan bayi dua tahun di Depok, Jawa Barat ternyata sudah terjadi berulang kali. Daycare bernama Wensen School kembali membuat sorotan di media sosial.
Pemilik Daycare, MI melakukan penganiayaan berat terhadap seorang balita dua tahun.
Kelakuannya terekam dalam CCTV.
Ternyata kelakuan MI bukan cuma sekali, sudah pernah dilakukan terhadap bayi yang lain.
Ternyata korban tidak hanya balita melainkan ada bayi berusia enam bulan yang ikut dianiaya Meita Irianty alias MI.
Pengacara orangtua korban Rizki Dwi Utari, Leon Maulana Mirza Pasha mengungkapkan fakta baru kekerasan terhadap anak tersebut.
Hal itu berdasarkan video rekaman CCTV yang memperlihatkan pemilik daycare tersebut menganiaya balita berusia dua tahun dan bayi berumur enam bulan.
"Berdasarkan bukti yang kita pegang ada dua yang menjadi korban akan proses kuasa kepada kita bantu perlindungan secara hukum," kata Leon dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (31/7/2024).
Baca juga: Lika Liku Pelarian Dua Buronan dan Vonis Eks Kadis Kasus Korupsi CCTV Dishub Kota Binjai
Baca juga: Iran Rapat Darurat, Tamu Negaranya Tewas Dibunuh Israel, Inilah Sosok Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Leon mengungkapkan pihaknya kini mendampingi korban balita berinisial MK (2). Sedangkan korban lainnya bayi berusia enam bulan dalam proses surat kuasa untuk dilindungi.
Leon mengatakan bahwa korban tidak hanya berjumlah dua orang. Ternyata ada orangtua lain yang anaknya mengalami hal serupa.
"Dibalik itu semua bermunculan orangtua baru anak saya mengalami hal serupa," katanya.
Ia pun berharap orangtua korban lainnya berani menyuarakan kasus dugaan kekerasan terhadap anak ini.
"Kejahatan terhadap anak tidak bisa dibiarkan," imbuh Leon.
Leon lalu menjelaskan perkembangan kasus dugaan kekerasan terhadap anak yang telah dilaporkan ke Polres Metro Depok.
"Masih terduga proses sedang berjalan di Polres Metro Depok. Yak selaku salah satu owner," kata Leon.
Leon mengatakan tim kuasa hukum telah mengantongi bukti rekaman CCTV.
Lalu, saksi guru daycare yang memberikan keterangan mengenai kekerasan tersebut.
Kemudian, hasil visum serta mengupayakan hasil psikologis terhadap korban.
"Saat ini dari pihak pelapor sudah dilakukan interview dari pihak kepolisian beberapa saksi dilakukan pemeriksaan apabila saksi ini dilakukan pemeriksaan terpalor ditindaklanjuti," katanya.
Baca juga: Polsek Panei Tongah Tindak Lanjuti Aduan Masyarakat Terkait Dugaan Perjudian Togel
Baca juga: Satu Mobil Innova Jatuh ke Tongging Danau Toba, Pengendara Diduga Tewas
Awal Mula Kasus
Leon mengungkapkan awal mula kasus penganiayaan itu terbongkar.
Penganiayaan terhadap balita berinisial MK terjadi pada 10 Juni 2024 berdasarkan rekaman CCTV.
Orangtua korban baru mengetahui insiden tersebut sebulan setelahnya pada tanggal 24 Juli 2024.
"Sebulan setelahnya orangtua mengetahui dari guru yang ada di daycare menghubungi klien dan mendatangi rumah klien kami kemudian menjelaskan bahwa anak klien kami korban penganiayaan yang dilakukan pemilik daycare tersebut dan diberikan bukti penganiayaan tersebut," ujar Leon.
Sebelum guru daycare mendatangi kliennya, Leon mengatakan orangtua korban sudah curiga saat melihat anaknya luka lebam di bagian dada dan punggung pada 10 Juni 2024.
Orangtua korban lalu menghubungi admin daycare itu melalui Whatsapp.
Namun, penjelasan pihak daycare menyebutkan korban tidak mengalami jatuh atau bertengkar dengan teman yang menimbulkan luka fisik.
"Sehingga orangtua berpikir positif, anak sedang dalam demam dan batuk pilek, maka berpikir sakit diderita menyebabkan biru di tubuh," kata Leon.
Tetapi, orangtua korban membawa MK ke dokter untuk cek darah.
Kemudian, dokter menyatakan luka tersebut bukan dari badan atau sakit tapi tekanan benda tumpul dari luar tubuh.
"Korban ini tidak terlalu mengerti soal hukum dan bingung melakukan apa maka langkah proteksi untuk aman untuk korban dan keluarga, mereka ambil langkah pelaporan 29 Juli 2024 di Polres Metro Depok," katanya.
Tetangga Dengar Anak Menangis
Slamet, pekerja Bengkel Mobil Baru Motor Pengkolan yang berada di samping Wensen Day Care sering mendengar anak menangis.
"Anak-anak di situ memang sering menangis histeris, kayaknya nangis yang tidak sewajarnya," paparnya.
Dia menjelaskan day care ini baru buka sejak 6 bulan yang lalu.
Sebelumnya tempat ini merupakan sekolah TK Wensen School.
"Baru sekira 6 bulan beroperasi, anak-anak yang dititipkan di sini sekira 8 orang," ujarnya.
Dia menambahkan tangisan anak-anak itu terdengar seperti orang ketakutan.
"Tangisan anak-anak itu mulai terdengar sejak tiga bulan terakhir. Sebelumnya tidak terdengar tangisan anak-anak di situ," ucap Slamet.
Slamet mengaku kaget saat mengetahui adanya dugaan kekerasan terhadap anak di dalam day care tersebut.
"Tadi pagi saya kaget waktu ada banyak wartawan di sini. Setelah mengetahui kasus ini dari wartawan, rasa penasaran saya soal tangisan anak-anak terjawab," imbuhnya.
Pur, salah satu pengelola bengkel, juga mengaku kaget mendengar adanya kasus kekerasan ini.
"Selama ini anak-anak yang bekerja di bengkel sering mendengar tangisan anak-anak dari dalam Wensen Day Care," ungkapnya.
Dia menduga anak-anak itu menangis dipukul para pengasuhnya yang masih muda usianya.
"Pengasuhnya masih pada muda sehingga mungkin tidak sabaran. Tetapi kok nangisnya lama. Kita pikir ini anak-anak diapain sama mereka, ternyata disiksa," tutur Pur.
(*/tribun-medan.com)
| GELAGAT Alex Iskandar Ikut Cari Jasad Bocah Alvaro Padahal Pelaku Pembunuhan, Akal-Akalan Ayah Tiri |
|
|---|
| NASIB Darma Washington Munthe Kritik Penyaluran BLT Agar Lebih Baik Malah Kini Muncul Minta Maaf |
|
|---|
| Mantan Istri Diisukan Selingkuh, Virgoun Diduga Sindir Inara Rusli, Singgung Kedok Agama |
|
|---|
| NASIB Karyawan Koperasi Asal Simalungun Bakar Rumah Nasabahnya di Wonogiri, Kini Ditangkap |
|
|---|
| PILU Penjaga Kantin di Bogor Dibunuh Tetangga yang Gelapkan Tabungannya, 2 Tahun Nabung Untuk Umrah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bisnis-Skincare-Influencer-Parenting-Meita-Irianty-Omzet-Ratusan-Juta-Diduga-Aniaya-Anak-Daycare.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.