Berita Medan
Di Tengah Keterbatasan, Ramon Sopiar Tetap Semangat Antarkan Paket JNE ke Pelanggan
Ramon bercerita, sudah lebih dari 12 tahun menjadi kurir dan mengantar paket kepada pelanggan di 11 kecamatan yang ada di Serdang Bedagai.
Penulis: Ayu Prasandi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pagi itu, mentari baru saja menyapa. Ramon Sopiar sudah bergegas menuju Kantor Cabang JNE Sei Rampah di Jalan Medan, Nomor 32, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut), untuk menjalani aktivitas.
Mengendarai sepeda motornya, tepat pukul 08.00 WIB, pria 54 tahun tersebut sampai di kantor dan langsung mengambil barang yang akan diantarkan kepada pelanggan.
Ramon, sapaan akrabnya, merupakan kurir JNE Cabang Sei Rampah.
Dengan teliti, ayah 2 anak ini melihat alamat yang tertera di paket yang akan dibawa dan diantarkan ke pelanggan.
Hari itu, Ramon akan mengantarkan paket milik pelanggan ke 3 kecamatan yang ada di Serdang Bedagai.
Sesekali tampak, Ramon bertegur sapa dengan rekannya sesama kurir saat bertemu di kantor.
Tribun Medan berkesempatan berbincang dengan Ramon.
Ramon bercerita, sudah lebih dari 12 tahun menjadi kurir dan mengantar paket kepada pelanggan di 11 kecamatan yang ada di Serdang Bedagai.
Tak seperti kurir-kurir yang ada, Ramon memiliki kondisi fisik yang berbeda.
Kaki sebelah kananya harus diamputasi setelah mengalami kecelakaan 2008 silam.
“Saya sebelum menjadi kurir JNE pernah mengalami kecelakaan, dan kaki saya harus diamputasi,” cerita Ramon.
Setelah kecelakaan tersebut, Ramon sempat bingung dan patah semangat. Sempat terbesit di kepala, apa yang harus dilakukan. Namun akhirnya dia bergabung di JNE, dan sampai saat ini bersemangat mengantar paket ke pelanggan.
"Jadi, pasca kaki saya diamputasi, saya sempat tidak bekerja. Hanya membuka usaha kecil-kecilan bersama istri. Kemudian, ada yang menawarkan untuk coba bergabung dengan JNE. Akhirnya saya gabung," ucapnya.
Walau dengan kaki kanan menggunakan kaki palsu, Ramon tetap mengantar paket ke pelanggan dengan mengendarai sepeda motor.
Suka dan duka tentunya dialami Ramon selama menjadi kurir di JNE.
Apalagi dengan kondisi fisiknya yang kadang disepelekan pelanggan.
Namun, banyak juga yang kagum dengan sosoknya, karena tetap semangat mengantarkan paket meski dengan keterbatasan.
"Keterbatasan yang saya miliki ini bukan jadi masalah dan alasan tak semangat, malah membuat saya semakin termotivasi untuk semangat melayani pelanggan, memastikan paket sampai ke pelanggan dengan baik," Ramon bertutur dengan semangat.
Tatapan sinis, pertanyaan hingga sanjungan juga sering didapatkan Ramon ketika mengantar paket ke pelanggan.
"Ada pelanggan yang begitu melihat kondisi saya langsung memasang muka masam, ada juga yang antusias bertanya keadaan saya," terang Ramon.
Tak hanya masalah fisiknya, Ramon juga kerap mendapati pelanggan yang menolak saat menerima paket yang diantarnya.
"Beberapa kali saya mendapati pelanggan yang pesan tapi kadang tak mau menerima dengan berbagai alasan, salah satunya karena paket yang lama datang.
Kalau di JNE kan jelas, waktu pengiriman semuanya bisa dilacak. Kalau ada yang komplain ya langsung saja saya perlihatkan perjalanan barang mulai dari dipesan hingga sampai dari website," tuturnya.
Relawan Kaki Palsu
Keterbatasan juga tidak mematahkan semangat Ramon untuk beraktivitas dan berkreasi. Bahkan, Ramon juga berjuang untuk masyarakat, terutama yang membutuhkan kaki palsu dengan cara menjadi relawan Program 1.000 Kaki Palsu.
Program 1.000 Kaki Palsu merupakan program yang dibuat Kick Andy Foundation (KAF), dan dijalankan dengan membagikan kaki palsu gratis kepada penyandang disabilitas yang membutuhkan.
"Saya juga menggunakan kaki palsu sejak kaki saya diamputasi tahun 2008 lalu," tuturnya.
Diungkapkan Ramon, alasan menjadi relawan Program 1.000 Kaki Palsu karena sulitnya mendapatkan kaki palsu, sebab harganya yang mahal.
"Kita sama-sama tahu, harga kaki palsu mahal. Saya sendiri juga awalnya kewalahan untuk mendapatkan kaki palsu karena harganya yang mahal itu," ungkapnya.
Ramon lalu diberi pelatihan untuk mengukur kaki palsu dengan benar, sehingga pemesanan kaki palsu tidak perlu datang langsung ke tempat pembuatannya di Mojosari, Mojokerto. Pelatihan itu terbukti membuat Ramon mendapat kaki palsu dengan ukuran tepat.
Kini, Ramon bisa mereparasi jika ada kaki palsu yang rusak. "Bagi saya, membantu sesama yang membutuhkan kaki palsu bisa memuaskan hati saya," Ramon menuturkan.
JNE Berinovasi Kembangkan SDM
JNE terus berinovasi, salah satunya dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) penyandang disabilitas pada program Expressbility. Program ini awalnya digagas oleh JNE Surabaya.
Kepala Cabang JNE Medan, Fikri Al Haq Fachryana menjelaskan, Program Expressbility yaitu perekrutan dan pengembangan SDM penyandang disabilitas untuk bisa bekerja dan berkarya memberikan yang terbaik kepada perusahaan.
Fikri yakin, para penyandang disabilitas bila diberi kesempatan bekerja, seperti pada umumnya orang normal lainnya, mereka bisa menunjukkan skill dan semangat tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
"Program Expressbility mulai digagas sejak Agustus 2023, dimulai Oktober 2023, ditandai dengan merekrut dua karyawan disabilitas pada bagian kurir delivery," terangnya.
Tujuan dari program ini, antara lain memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas di dunia kerja seperti yang lainnya, mengingat tingkat keterserapan penyandang disabilitas di dunia kerja saat ini belum tinggi.
Disebutkan Fikri, perekrutan penyandang disabilitas dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan job posting pada beberapa platfrom, termasuk mengikuti job fair.
Selain itu, bekerja sama Balai Latihan Kerja dan Dinas Tenaga Kerja yang memiliki informasi terkait penyandang disabilitas yang telah terlatih, dan memiliki kompetensi tertentu.
Untuk kriteria rekrutmen penyandang disabilitas, untuk satu jabatan disesuaikan dengan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki.
"Selain ditempatkan pada bagian operasional, penyandang disabilitas juga ditempatkan pada bagian back office atau administasi jika memang ada kebutuhan," Fikri menandaskan.
#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya
(Pra/tribun-medan.com)
| 4 Kali Beraksi Bongkar Rumah, Polisi Tangkap Tiga Pelaku Spesialis Rumah dan Toko |
|
|---|
| Zakiyuddin Launching SIKAPI, Digitalisasi Mengawasi Sistem Keuangan RS Pirngadi |
|
|---|
| Mutasi Pejabat Deli Serdang ke Medan, Sekda Wiriya Disorot Soal Utang Jabatan |
|
|---|
| Layanan Smart City dengan Pendekatan Road Safety Policing Resmi Diserahkan ke Polrestabes Medan |
|
|---|
| Jangkauan Capai 95 Persen, Telkomsel Pacu Pemerataan Layanan Digital di Sumbagut |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ramon-Sopiar-saat-akan-mengantarkan-paket.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.