Apa Itu Minuman Semprot dan Kenali Bahayanya, 14 Siswa SD Palembang Kejang dan Masuk Rumah Sakit

Dikutip dari hallosehat, anak yang mengonsumsi zat aditif buatan tertentu dikhawatirkan bisa mengalami hiperaktif, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), atau gangguan spektrum autisme. 

Pewarna dan perasa makanan buatan yang sering digunakan untuk meningkatkan tampilan dan rasa dari banyak produk makanan anak-anak bisa saja mengganggu perkembangan saraf pada anak-anak.

Tidak cukup sampai disitu, tingginya pemanis buatan pada minuman ringan yang dikonsumsi anak-anak bisa saja menyebabkan diabetes.

Bahkan, minuman berperisa dengan pemanis buatan bisa memicu penyakit jantung.

Baca juga: Apa Itu Natrium Dehidroasetat, Zat Kimia pada Kosmetik yang Ditemukan pada Pengawet Roti

Asupan gula bisa meningkatkan sejumlah faktor risiko penyakit jantung, seperti gula darah, trigliserida, dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Studi dalam jurnal Circulation (2012) juga menemukan rutin minum soft drink per hari meningkatkan 20 persen risiko mengalami atau meninggal akibat serangan jantung.

Dijual Bebas di Market Place

Dari pantauan Tribun-medan.com, minuman semprot yang sering dikonsumsi anak-anak dijual bebas di sejumlah market place.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut, apakah minuma semprot yang dijual itu sudah melewati uji Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau tidak.

Namun, minuman semprot yang dijual di market place mereknya beragam.

Bahkan, harganya juga bervariasi, tergantung jumlah dan jenis produknya.

Untuk menarik minat anak membeli minuman semprot ini, produsen sengaja memberikan tampilan berwarna cerah pada kemasan minuman tersebut.

Tak jarang, produsen memberikan gambar animasi pada kemasan minuman semporot tersebut untuk menarik minat anak membelinya.

Baca juga: Apa Itu Poppers, Dampak dan Bahayanya Bagi Tubuh

Tapi perlu dicatat, bahwa kasus keracunan pada minuman semprot harus diwaspadai.

Sebab, di tahun 2019 silam, sebenarnya kasus minuman semprot sempat bikin heboh di Bandar Lampung.

Berdasarkan kajian dan analisis yang dilakukan Dinas Kesehatan Bandar Lampung terhadap minuman semprot yang beredar kala itu, ditemukan adanya kandungan racun yang bisa berdampak pada kesehatan anak.