Breaking News

Kesehatan

Penyempitan Pembuluh Darah Bisa Terjadi Karena Faktor Berikut dan Ini Gejalanya

Penyempitan pembuluh darah bisa terjadi karena kolesterol, diabetes, hingga tekanan darah tinggi. Gejalanya bisa beragam, termasuk nyeri di dada

Editor: Array A Argus
lifepack
Ilustrasi penyempitan pembuluh darah 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasus penyempitan pembuluh darah bisa menyerang siapa saja.

Umumnya, penyempitan pembuluh darah terjadi pada mereka yang kurang berolahraga.

Baru-baru ini, ada kabar tak sedap dari Sonny Septian, suami dari Fairuz A Rafiq.

Menurut laporan sejumlah media massa, Sonny Septian dikabarkan mengalami penyempitan pembuluh darah di bagian kepala.

Baca juga: Inilah Daftar Garam Terbaik Beserta Manfaatnya Bagi Kesehatan

Sonny sering merasa pusing, sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit.

Karena hal ini pula, banyak yang penasaran dengan apa itu penyempitan pembuluh darah, dan bagaimana hal ini bisa terjadi.

Dilansir dari siloamhospitals.com, penyempitan pembuluh darah atau Aterosklerosis adalah kondisi di mana terdapat plak yang menyumbat arteri.

Plak tersebut dapat berasal dari lemak, kalsium, kolesterol, maupun zat-zat lain yang ada dalam darah.

Seiring waktu, penumpukan plak pada arteri tersebut dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah di sebagian atau keseluruhan aliran darah melalui arteri berukuran besar dan sedang pada jantung, ginjal, dan kaki.

Baca juga: 10 Tips Menjaga Kesehatan Mata Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Berbagai Penyakit

Meski belum jelas apa penyebab pasti timbulnya penyakit penyumbatan pembuluh darah ini, tapi ada beberapa penyebab yang bisa memicu datangnya penyakit tersebut.

Penyebab penyumbatan pembuluh darah diantaranya:

  • Penuaan

  • Kolesterol tinggi dan penumpukan lemak

  • Peradangan tanpa sebab atau karena masalah kesehatan, seperti lupus, radang sendi, atau infeksi.

  • Kebiasaan merokok

  • Diabetes

  • Resistensi insulin

  • Obesitas

Baca juga: Manfaat Buah Pala Bagi Kesehatan yang Belum Banyak Diketahui Masyarakat

Gejala yang umum terjadi

  • Jika terjadi pada arteri jantung, gejala yang dirasakan seperti dada terasa nyeri atau muncul tekanan di dada (angina).

  • Jika terjadi pada arteri menuju otak, gejala yang dirasakan seperti mati rasa pada lengan atau kaki, pandangan menghilang, kesulitan berbicara, hingga otot wajah mengendur.

  • Jika terjadi pada arteri lengan atau kaki, gejala yang dirasakan yaitu kaki terasa nyeri saat berjalan dan tekanan darah rendah pada lengan atau kaki yang terkait.

  • Jika terjadi pada arteri menuju ginjal, gejala yang dirasakan mulai dari tekanan darah tinggi hingga gagal ginjal.

Baca juga: Efek Samping Vape Bagi Kesehatan, Pengajar FK UI Ungkap Bahayanya

Cara Mencegah 

  • Menghindari makanan berlemak dan memulai diet sehat rendah lemak jenuh dan kolesterol.

  • Rutin berolahraga setidaknya 20-60 menit per hari.

  • Menghentikan kebiasaan merokok.

  • Belajar mengendalikan stres.

  • Menjaga berat badan ideal.

Cara Mengatasinya

  • Pemberian obat-obatan sesuai dengan gejala dan faktor pemicu untuk mencegah memburuknya aterosklerosis.

  • Operasi. Prosedur ini dilakukan bila pasien mengalami gejala aterosklerosis yang sangat berat. Kemungkinan operasi yang akan dilakukan adalah operasi bypass, angioplasti, aterektomi, endarterektomi, dan terapi trombolitik.

  • Pemasangan ring atau stent.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved