Berita Viral

KEBOHONGAN Pram Terkuak, Santai Ajak Silvia Keluar Usai Habisi Ayah Pacarnya, Pamit ke Keluarga Asep

Awalnya, Pram tidak mengakui perbuatannya kepada keluarga Asep. Pram bahkan meminta izin kepada Ade untuk mengajak Silvia pergi ke rumahnya.

HO
KEBOHONGAN Pram Terkuak, Santai Ajak Silvia Keluar Usai Habisi Ayah Pacarnya, Pamit ke Keluarga Asep 

"Kata dia (Pram), 'Wah, enggak, bang, enggak tahu saya, bang. Saya juga enggak tega (tanya kronologi), namanya lagi berduka. Apalagi perempuan, pasti belum stabil'," ujar Ade menirukan jawaban Pram dikutip Tribun-medan.com dari TribunJabar.id 

Baca juga: Tingkatkan Literasi Pelajar, Dinas Perpustakaan Kota Siantar Gelar 3 Lomba Sambut Hari Kemerdekaan

Tak berselang lama, Pram meminta izin kepada Ade untuk mengajak Silvia pergi ke rumahnya.

Pram beralibi bahwa ibunya ingin mengajak Silvia makan bersama sekaligus mendegar kronologi meninggalnya Asep.

"Santai dia. Terus, enggak lama dia izin bawa Silvia keluar tuh," tutur Asep.

"'Mau ke mana?', 'Mama di rumah pengin tahu ceritanya gimana, ibu ajak makan di luar, sekalian mau tanya Silvia', ya saya persilakan," terangnya.

Juhariah Ajukan Pinjol Rp56 Juta Pakai Nama Suami

 Usai membunuh, Juhariah ajukan pinjol Rp56 juta pakai nama suami, Asep.

Hal itu terbongkar saat adik Asep ditelepon debt collector 12 hari usai kematian kakaknya.

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunnewsBogor.com, keluarga Asep Saepudin (43), korban pembunuhan oleh istri dan anak di Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Bekasi, mengatakan tabungan Asep dikuras pelaku sampai tinggal Rp 53.000 saja.

Baca juga: INI Proyek Tugu Putri Hijau yang Buat Bobby Nasution Ngamuk, Pengerjaannya Tak Sesuai Perencanaan

Dia pun menduga kakaknya memang dibunuh karena ingin dikuasai hartanya.

"Kalau menurut saya ya karena ingin menguasai hartanya saja dikuras, yang ditransfer itu bukan cuma pinjol doang, Tabungan pribadi pun habis tinggal Rp 53.000," ujar adik Asep, Ahmad Wahyudi, saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (23/7/2024).

Yudi (33) menaruh curiga saat ada telepon dari pinjaman online tentang tagihan Asep pada hari ke-12 kematian Asep.

Yudi memberitahukan kepada pihak pinjaman online bahwa Asep Saepudin sudah meninggal dan meminta klausul jika debitur meninggal.

Baca juga: Berikut Daftar Link Download Soal Latihan Seleksi CPNS 2024 Gratis

"Terus pihak pinjol minta surat kematian. Sembari bertanya meninggalnya tanggal berapa, saya jawab tanggal 27 Juni, Terus dia (pinjol) heran tanggal 27 Juni itu dia (pinjol atas nama korban), baru mencairkan uang, dari situ ketahuannya," kata Yudi.

Lalu, Yudi langsung melakukan pengecekan mutasi rekening Asep. Ternyata ada uang masuk Rp 43 juta dari pinjol AdaKami dan Rp 13 juta dari Easycash, sehingga totalnya Rp 56 juta.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved